IHRAM.CO.ID, ARAFAH -- Pemerintah Indonesia sudah menetapkan jumlah peserta safari wukuf. Untuk diketahui, jumlah jamaah haji yang menjadi peserta ini menurun bila dibandingkan dengan tahun lalu.
"Alhamdulillah, kita bersyukur sekali angkanya jauh menurun dibanding tahun lalu. Ini sesuatu yang patut kita syukuri. Dalam banyak hal, juga ada banyak kemajuan dibanding tahun-tahun sebelumnya," kata Menteri Agama (Menag) yang juga Amirul Hajj Indonesia 2019 Lukman Hakim Saifuddin, Sabtu (10/8) pagi.
Sementara itu, Kepala Pusat Kesehatan Haji Eka Jusup Singka mengungkapkan, jumlah jamaah haji yang disafariwukufkan ialah 65 orang. Mereka akan diberangkatkan dari Kantor Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Makkah dengan 10 unit bus yang sudah dimodifikasi tempat duduknya agar dapat memfasilitasi kebutuhan mereka.
Untuk diketahui, pada tahun lalu jumlah peserta safari wukuf sebanyak 200 orang. Artinya, terjadi penurunan lebih dari dua kali lipatnya.
Sebelumnya, Kepala Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi Daerah Kerja Makkah Subhan Cholid menjelaskan soal alur jamaah yang akan mengikuti safari wukuf. Prosesi itu bermula sejak keberangkatan dari Kantor Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) hingga ke Arafah dan kemudian kembali lagi ke KKHI.
Setelah PPIH Arab Saudi memeroleh data jumlah jamaah yang pasti akan disafariwukufkan dari KKHI, maka pihak KKHI menyiapkan pendamping kesehatan. Sementara itu, unit bimbingan ibadah juga akan menyiapkan petugasnya.
“Jadi, ada pendamping kesehatan dan pendamping ibadah, baik (untuk jamaah) yang duduk maupun berbaring,” kata Subhan, Jumat (9/8).
Kemudian, pada Sabtu (10/8) pagi atau memasuki tanggal 9 Dzulhijah 1440 Hijriah, tim safari wukuf akan menginstruksikan agar bus-bus yang diperlukan merapat ke KKHI.
Di Padang Arafah, area wukuf jamaah safari tak sama dengan jamaah haji reguler. Sebab, jamaah haji reguler ditempatkan di area taradudi sehingga mengikuti alur perjalanan yang telah ditentukan sebelumnya.
Adapun safari wukuf ini tidak akan lama berlangsung. “Hanya beberapa saat. Yang penting, memenuhi rukun. Secara fisik hadir di Arafah,” terang Subhan.
Setelah melaksanakan wukuf, jamaah haji tersebut kembali ke KKHI. Mereka akan kembali menjalani perawatan medis yang diperlukan.