Sabtu 10 Aug 2019 15:18 WIB

Mobilisasi Jamaah Haji dari Makkah ke Arafah Perlu 13 Jam

Proses mobilisasi jamaah haji itu lebih cepat bila dibandingkan pada tahun lalu

Rep: Muhammad Hafil/ Red: Hasanul Rizqa
Menteri Agama, Lukman Hakim Saifuddin (Kedua Kanan)
Foto: Noor Rakhman Putra (MCH2019)
Menteri Agama, Lukman Hakim Saifuddin (Kedua Kanan)

IHRAM.CO.ID, ARAFAH -- Proses mobilisasi sebanyak 231 ribu jamaah haji asal Indonesia dari Makkah ke Arafah pada tahun ini berlangsung lebih cepat bila dibandingkan tahun sebelumnya. Untuk diketahui, proses pemindahan itu pada musim haji kini diselesaikan dalam waktu 13 jam.

Menurut Menteri Agama (Menag) sekaligus Amirul Hajj Indonesia 2019 Lukman Hakim Saifuddin, perjalanan dari Makkah ke Arafah pada umumnya berlangsung lancar, Jumat (9/8) lalu. Kondisi demikian cukup berbeda dibandingkan tahun-tahun sebelumnya yang kerap menemui macet di jalan raya.

Baca Juga

Selain itu, hasil penyisiran (sweeping) petugas haji di Makkah juga berlangsung lebih cepat dibanding tahun sebelumnya. "Pukul 21.00 waktu Arab Saudi (WAS) praktis seluruh sektor telah selesai di-sweeping," kata Lukman saat ditemui di Padang Arafah, Sabtu (10/8).

Sebelumnya, Kepala PPIH Arab Saudi Daerah Kerja Makkah Subhan Cholid mengungkapkan, pemberangkatan jamaah haji Indonesia dari Makkah ke Arafah pada Jumat (9/8) dilakukan melalui tiga tahap.

Tahap pertama berlangsung pada pagi hari pukul 08.00-12.00. Tahap kedua dimulai pada siang hari pukul 12.00-16.00 WAS. Tahap ketiga dimulai pada sore hari pukul 16.00 WAS hingga malam hari pukul 20.00 WAS.

Artinya, proses pemberangkatan jamaah dari Makkah ke Arafah diselesaikan dalam waktu 13 jam. Pada tahun sebelumnya, mobilisasi demikian diselesaikan hingga hampir 16 jam.

Terkait proses sweeping itu, petugas PPIH Arab Saudi Daker Makkah melakukan penyisiran ke seluruh hotel di Makkah yang ditempati oleh jamaah haji. “Ada petugas Daker Makkah untuk sweeping memastikan semua jamaah haji ke Arafah,” kata Subhan.

Dalam melakukan tugasnya, tim tidak akan menunggu laporan. Mereka cenderung aktif di lapangan. Ketika jamaah telah berangkat, petugas akan menyisir hotel satu per satu.

Penyisiran dianggap selesai apabila sudah dipastikan bahwa tak ada lagi jamaah haji yang tertinggal. Petugas kemudian melapor ke pihak hotel. Pihak hotel lantas akan mengunci kamar hotel dari luar. “Tim harus aktif ke setiap lorong (hotel) dan dicek lagi. Kalau sudah bersih, baru petugas bisa berangkat ke Arafah,” kata Subhan.

Selain itu, Subhan mengatakan petugas di sektor khusus Masjid al-Haram juga menyisir seluruh area Masjid. Ini untuk memastikan bahwa tak ada lagi jamaah Indonesia yang tertinggal alias masih di Masjid al-Haram pada saat waktunya wukuf di Arafah.

“Dikhawatirkan karena Masjid Al Haram sudah lengang, maka jamaah Indonesia memanfaatkan waktu untuk ke sana untuk cium Hajar Aswad,” kata Subhan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement