IHRAM.CO.ID, MAKKAH -- Kementerian Agama (Kemenag) menanggapi soal insiden pemadaman arus listrik yang dialami jamaah haji asal Indonesia saat sedang wukuf di Padang Arafah pada Sabtu (10/8) lalu. Mati listrik ini berlangsung selama beberapa jam di tenda-tenda jamaah, bertepatan dengan hujan turun.
Direktur Pelayanan Haji Luar Negeri, Sri Ilham Lubis mengatakan, pemadaman listrik adalah cara yang mesti ditempuh pihak operator saat hujan turun. Hal itu merupakan ketentuan dari instansi yang berwenang, semisal pemadam kebakaran atau Bifa Madani.
"Ini untuk keselamaatan jamaah. Jangan sampai ada genangan air nanti membahayakan jamaah haji," kata Sri, Senin (12/8).
Dia menjelaskan, pemadaman ini bukan dari pihak Muassasah atau penyelenggara haji di Arab Saudi (Maktab), melainkan instansi yang berwenang tersebut. Menurutnya, aturan ini berlaku di seluruh tenda-tenda dari berbagai negara tidak hanya Indonesia.
"Di Arab Saudi memang begitu. Pemerintahnya sangat peduli dengan jamaah haji," kata Sri.
Berdasarkan pantauan Ihram.co.id, hujan mengguyur padang Arafah saat waktu wukuf, Sabtu (10/8) siang. Hujan terjadi pada pukul 14.50 waktu Arab Saudi (WAS). Atau, dua jam setelah pelaksanaan khutbah wukuf.
Saat hujan turun, listrik di tenda-tenda dipadamkan. Lama pemadaman mencapai dua jam lebih. Listrik baru dihidupkan setelah hujan benar-benar berhenti.