IHRAM.CO.ID, Oleh Muhammad Hafil dari Makkah, Arab Saudi
MAKKAH – Kantor Urusan Haji Indonesia Makkah atau Kantor PPIH Arab Saudi Daker Makkah menangani lebih dari 100 orang yang terpisah di jalur Mina-Masjid Al Haram. Keseluruhannya telah diantar oleh Daker Makkah ke masing-masing tenda jamaah di Mina atau hotel di Makkah.
Menurut Kepala PPIH Arab Saudi Daker Makkah, Subhan Cholid, pada 10 Dzulhijah 1440 atau 11 Agustus 2019, jamaah setelah melaksanakan mabit di Muzdalifah lalu berangkat ke Mina. Dari Mina, jamaah jalan lagi ke Jamarat untuk melakukan lempar jumrah aqabah.
Kemudian, setelah selesai melakukan jumrah, sebagian jamaah ada yang pergi ke Masjid Al Haram untuk melaksanakan thawaf ifadah dan sa’i. Mereka ke Masjid Al Haram umumnya berjalan kaki karena sudah tak ada kendaraan yang mengantar mereka ke sana dan juga karena macet.
Usai dari Masjid Al Haram, sebagian jamaah ada yang ingin kembali ke tenda di Mina. Namun, banyak yang lupa jalan pulangnya.
Akhirnya, mereka diarahkan untuk mendatangi Kantor Daker Makkah. Di sini, mereka ditampung di posko Hotel 103 samping kantor Daker karena lobinya luas. “Bagi yang sakit, dibawa ke kantor daker untuk dilakukan penanganan kesehatan,” kata Subhan, Senin (12/8).
Selain itu, ada juga yang terpisah saat mereka melempar jumrah. Terutama, yang melakukan lempar jumrah di waktu-waktu utama yang sebenarnya sudah dilarang untuk jamaah haji Indonesia oleh Pemerintah Arab Saudi.
Hingga sore hari, jumlahnya mencapai 100 orang lebih. Mereka kemudian diantar oleh petugas dengan menggunakan bus dan mobil. Bagi yang menggunakan bus diantar ke hotelnya masing-masing karena lokasi hotelnya dekat dengan Mina. Sementara, bagi yang ingin kembali ke tenda diantar dengan mobil melalui jalur belakang.
“Ada 30 yang kita kembalikan ke tenda dan sisanya ke hotelnya masing-masing lalu malam harinya mereka kembali ke tenda di Mina,” kata Subhan.