Selasa 13 Aug 2019 08:23 WIB

Menengok Cagar Budaya Masjid Baiturokhmah di Cimahi

Masjid Baiturokhmah dibangun pada 1938 oleh KH Usman Dhomiri.

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Elba Damhuri
Masjid Baiturokhmah: Masjid Baiturokhmah di jalan KH Usman Dhomiri di Kelurahan Padasuka, Kecamatan Cimahi Tengah, Kota Cimahi, lolos verifikasi sebagai cagar budaya di Kementerian Pariwisata.
Foto: Republika/M Fauzi Ridwan
Masjid Baiturokhmah: Masjid Baiturokhmah di jalan KH Usman Dhomiri di Kelurahan Padasuka, Kecamatan Cimahi Tengah, Kota Cimahi, lolos verifikasi sebagai cagar budaya di Kementerian Pariwisata.

IHRAM.CO.ID, CIMAHI- Sebuah masjid di pemukiman padat seluas 2.000 meter persegi lebih di jalan KH Usman Dhomiri di Kelurahan Padasuka, Kecamatan Cimahi Tengah, Kota Cimahi, lolos verifikasi sebagai cagar budaya di Kementerian Pariwisata. Bangunan masjid yang ada sejak 1938 ini dibangun oleh ulama besar yang juga pejuang kemerdekaan, KH Usman Dhomiri.

Di samping masjid yang masih mempertahankan bentuk aslinya saat dibangun ini, terdapat makam KH Usman Dhomiri dan keluarga serta kerabatnya. Tiap hari, selalu ada warga yang ziarah ke makam tersebut dari berbagai daerah seperti dari Cijerah atau Bogor, khususnya pada Rabu dan Jumat malam.

Di samping masjid lainnya ada tempat anak-anak mengaji dan ibu-ibu yang selalu mengadakan pengajian setiap Senin dan Kamis pagi. Selain itu, terdapat ruangan atau disebut Jawiyah yang digunakan bagi pengikut tarekat Tijaniyah KH Usman Dhomiri melaksanakan pengajian.

photo
Masjid Baiturokhmah: Masjid Baiturokhmah di jalan KH Usman Dhomiri di Kelurahan Padasuka, Kecamatan Cimahi Tengah, Kota Cimahi, lolos verifikasi sebagai cagar budaya di Kementerian Pariwisata.

Kapasitas Masjid Baiturokhmah sendiri bisa menampung 150 hingga 200 jamaah. Namun jika jamaah meluber hingga ke halaman masjid maka bisa mencapai ratusan lebih jamaah.

Pada tiap setahun sekali di November, selalu diadakan haul KH Usman Dhomiri. Berbagai pengikut datang dari berbagai daerah.

Salah seorang cucu KH Usman Dhomiri, R Effendi (74), saat ditemui di Masjid, bercerita jika sosok eyang yang lahir pada 1870 itu merupakan ulama dan pejuang kemerdekaan 1945. Bahkan, pada saat itu eyangnya menjabat sebagai ketua Hizbullah Jawa Barat yang berjuang untuk kemerdekaan Indonesia.

"Beliau mendirikan masjid ini saat kependudukan zaman Belanda," ujarnya, Kamis (8/8) didampingi Iyus Rusdian (41), Ketua DKM Masjid.

photo
Masjid Baiturokhmah yang dibangun KH Usman Dhomiri di Kelurahan Padasuka, Kecamatan Cimahi Tengah, Kota Cimahi lolos verifikasi sebagai cagar budaya di Kementerian Pariwisata, Kamis (8/8).

Tidak jauh dari masjid, terdapat gedung tua yang kini digunakan sebagai rumah dulu merupakan markas pejuang hizbullah.

Pada masa penjajahan, Effendi mengungkapkan sepanjang area markas dilindungi pagar yang tinggi dan tebal. Saat Belanda menyerang kala itu, sebuah mortir yang dilempar ke markas Hizbullah pun tidak jadi meledak.

Selama hidupnya, Effendi mengatakan eyangnya menikah dua kali. Pertama dengan Enok Sumarni yang merupakan keturunan keraton Yogyakarta. Kemudian saat Enok meninggal dunia, eyangnya menikah dengan Umamah. Dari keduanya, dikarunianya masing-masing delapan anak.

Sosok yang wafat pada 1955 ini membangun masjid dan tarekat Tijaniyah di Masjid Baiturokhmah. Hingga akhirnya, masjid tersebut menjadi pusat pengikut tarekat. Tidak hanya itu, KH Usman Dhomiri merupakan sosok pengajar silat bagi pengikutnya.

photo
Masjid Baiturokhmah: Masjid Baiturokhmah di jalan KH Usman Dhomiri di Kelurahan Padasuka, Kecamatan Cimahi Tengah, Kota Cimahi, lolos verifikasi sebagai cagar budaya di Kementerian Pariwisata.

Ajaran tarekat Tijaniyah mengkhususkan mengamalkan istigfar, salawat dan zikir yang dibaca masing-masing 100 kali sehabis salat Subuh dan Asar. Salawat yang dibacakannya adalah salawat Fatih.

Bagi Effendi, sosok eyangnya tersebut merupakan ulama yang baik dan bijak. Karena ketokohannya yang tersohor dan disegani membuat banyak pimpinan pesantren dari berbagai daerah belajar kepada KH Usman Dhomiri.

Ketua DKM Masjid Baiturokhmah, Iyus Rusdian (41), mengungkapkan pihaknya terus melakukan perbaikan masjid. Terhitung, sudah keempat kali dilakukan renovasi. Hal itu dilakukan agar para jamaah yang hendak datang bisa terfasilitasi dengan baik dan nyaman berziarah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement