Selasa 13 Aug 2019 12:08 WIB

Apresiasi Kemenkes untuk Petugas Haji Bidang Kesehatan

Kementerian Kesehatan mengapresiasi kinerja TPP, TGC dan TKR untuk musim haji kini

Rep: Ali Yusuf/ Red: Hasanul Rizqa
Kepala Pusat Kesehatan Haji Kemenkes, PKHI, Pusat Kesehatan Haji Indonesia, Eka Jusup Singka.
Foto: Darmawan / Republika
Kepala Pusat Kesehatan Haji Kemenkes, PKHI, Pusat Kesehatan Haji Indonesia, Eka Jusup Singka.

IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengapresiasi kesigapan Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH). Dalam bidang kesehatan, PPIH meliputi tiga unit kerja, yakni Tim Promotif Preventif (TPP), Tim Gerak Cepat (TGC), dan Tim Kuratif Rehabilitatif (TKR).

"Keberadaan mereka terbukti tidak hanya bermanfaat bagi jemaah Indonesia tetapi juga bagi orang di sekitarnya," kata Kepala Pusat Kesehata Haji Eka Jusup Singka mengaku terkesan melalui keterangan tertulisnya yang diterima Ihram.co.id, Selasa (13/8).

Baca Juga

Eka mengaku terkesan dengan kerja keras yang dilakukan oleh seluruh petugas kesehatan di Mina yang terdiri dari TPP, TGC dan TKR. Pelayanan maksimal membuat petugas kesehatan haji harus siap memberikan layanan kapanpun dan dimanapun dibutuhkan.

"Berharap pelaksanaan pelayanan kesehatan di Mina akan berjalan lebih baik lagi," ujar dia.

Sementara itu, anggota TPP Aji Muhawarman mengatakan, Ahad (11/8) lalu dapat dianggap sebagai hari tersibuk bagi anggota TGC. Sebab, setiap saat di Mina, TGC mengerahkan 70 orang anggotanya untuk berjaga di jalur atas dan jalur bawah yang menuju jamarat. Di pos 1 jalur bawah, dalam satu kali shift jaga berdurasi 12 jam, pihaknya sempat melayani tak kurang dari 45 pasien.

"Jam 13.00 sampai 17.30 yang rame sekali, bertubi-tubi jemaah sakit datang," kata Aji seperti disampaikan Dody, salah seorang anggota TGC.

Menurut Dody, saking ramai dan terbatasnya tempat, ia dan tim bahkan harus menangani jamaah di pinggir jalan dan menggantungkan beberapa cairan infus di pagar pembatas di jalur terowongan. Kejadian terbanyak akibat sengatan panas dan kelelahan.

"Kasus terbanyaknya heat exhaustion, heat cramps dan heat stroke. Untuk ketiga kasus tersebut, Alhamdulillah tertangani semua. Namun kasus-kasus seperti PPOK (paru kronis) dan kardiovaskular kami rujuk ke KKHI," katanya.

Lain lagi pengalaman dari anggota TGC lainnya. Taryanto, perawat, selama waktu jaganya hari itu, ia menangani sekitar 16 jemaah haji Indonesia. Ia juga sempat melayani seorang Asykar (petugas keamanan Arab Saudi) yang jatuh sakit sekira jam 2.30 dini hari waktu Arab Saudi.

Ia dan tiga rekannya yang saat itu sedang piket dan mengurusi jemaah haji Indonesia, tiba-tiba kedatangan beberapa anggota Asykar yang membopong seorang rekannya yang nampak kelelahan.

Meskipun semestinya sebagai PPIH memprioritaskan jamaah asal Indonesia, atas nama kemanusiaan ia beranjak untuk membantu memulihkan kesehatan si petugas keamanan tersebut.

 

Apresiasi dari Jamaah

Berdasarkan pengakuannya, banyak jamaah haji yang mengapresiasi pelayanan kesehatan dari tim kesehatan Indonesia, khususnya di Mina. Mereka merasa terbantu terutama di saat ada keluhan kesehatan. Dengan demikian, jamaah bisa melaksanakan ibadah, termasuk melontar jumrah.

photo
(Ilustrasi) Tim Kesehatan Haji Indonesia (TKHI) memberikan pertolongan pertama kepada jamaah haji yang pingsan di jalur Jamarat-Mina, Ahad (11/8). Jamaah tersebut mengalami dehidrasi dan kelelahan usai melempar jumrah di Jamarat.

Kesibukan yang sama juga terjadi di Pos Kesehatan Haji Mina. Selama dua hari operasional sejak Sabtu (10/8) sampai Selasa malam, sudah melayani 343 pasien. Mayoritas menderita penyakit kekurangan cairan dan kelelahan/lemas.

"Kebanyakan kasus dilakukan rawat jalan dan observasi lalu dikembalikan ke kloternya. Sisanya dirujuk ke beberapa RS di Arab Saudi karena butuh penanganan lebih lanjut," kata Taryanto

Sementara itu TPP sampai dengan hari ini Senin (12/8) sudah menemukan ratusan kasus di sepanjang jalur jamarat. Pada hari itu sudah ada 105 jamaah yang sakit, mulai dari kelelahan, dehidrasi hingga disorientasi.

Untuk itu TPP tetap konsisten untuk mengingatkan jamaah menggunakan alat pelindung diri dengan membagikan 308 kotak masker dan 345 pasang sandal.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement