IHRAM.CO.ID, JAKARTA— Penitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) bidang kesehatan mencatat ada 167 jamaah meninggal. Berharap jumlah jamaah yang meninggal tidak bertambah lagi.
"Jumlah jamaah wafat sampai saat ini sebanyak 167 orang," kata Kepala Pusat Kesehatan Haji Kemenkes, Eka Jusup Singka, Kamis (15/8).
Eka merinci dari 167 itu, sebanyak 114 orang meninggal di RSAS, enam orang di pesawat, 39 orang di pondokan, enam orang di perjalanan dan dua orang di masjid). Dari 167 itu, 101 jamaah meninggal itu merupakan jamaah haji KBIH.
Eka mengatakan, jika dibandingkan dengan tiga tahun yang lalu (2016-2018), tren angka kematian tahun ini menurun. Tahun 2019 sebanyak 167 (0,72 persen), pada 2018 sebanyak 178 (0,81 persen, pada 2017 sebanyak 301 (1,43 persen), dan pada 2016 sebanyak 141 (0,84 persen).
Eka mengatakan, banyak faktor yang menjadi penyebab jamaah meninggal dunia. Namun, faktor utamanya adalah perilaku jamaah itu sendiri terhadap kesehatan dan keselamatannya selama di Saudi.
"Yang menyedihkan adalah adanya jamaah haji yang wafat ditemukan di Jabal Rahmah. Padahal lokasi tersebut bukan tempat wukuf jamaah haji Indonesia," kata Eka.
Selain itu, kata dia, PPIH juga mencatat masih banyak jamaah sakit. Penyebab jamaah terlalu banyak melakukan aktivitas yang tidak diwajibkan. "Jamaah juga banyak sakit akibat memforsir dirinya dalam melakukan aktivitas yang bukan bersifat wajib," katanya.
Eka mengatakan, akibat dari terlalu memaksakan diri melakukan aktivitas di luar program yang telah ditentukan pemerintah, maka dari itulah membuat jamaah mudah terserang penyakit. "Sehingga mengalami kelelahan dan penyakit-penyakit jamaah menjadi kambuh kemudian semakin memberat," katanya.