Sabtu 17 Aug 2019 21:12 WIB

Kemenkes Ingatkan Jamaah Haji Waspadai Penyakit Menular

Jamaah haji diminta berhati-hati dari penyakit menular.

Rep: Ali Yusuf/ Red: Nashih Nashrullah
Pemeriksaan kesehatan calon jamaah haji.  (ilustrasi)
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Pemeriksaan kesehatan calon jamaah haji. (ilustrasi)

IHRAM.CO.ID, JAKARTA— Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengimbau jamaah haji mewaspadai penyakit menular dari Arab Saudi. Mulai hari ini, Sabtu (17/8) jamaah haji Indonesia sudah mulai berdatangan ke Tanah Air.

"Berkumpulnya massa dalam waktu yang sama dan jumlah yang besar tentu berpotensi menimbulkan penularan," kata salah satu dokter Klinik Kesehatan Haji (KKHI) Arab Saudi, Enny Nuryanti, kepada Republika.co.id, Sabtu (17/8).

Baca Juga

Enny menuturkan, berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan No. 6 Tahun 2018 tentang Kekarantinaan Kesehatan Pasal 39, bahwa setiap orang yang datang dari negara dan atau wilayah Kedaruratan Kesehatan Masyarakat yang meresahkan dunia dan atau endemis. Pejabat di karantina kesehatan melakukan empat hal.   

Pertama jamaah dilakukan penapisan. Penapisan, kata Enny, merupakan proses seleksi kesehatan dengan dilakukan thermoscanner pada setiap jamaah yang datang. "Bila demam maka diperiksa lebih lanjut," ujarnya.  

Kedua, pejabat karantina kesehatan yang merupakan unsur petugas dari Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) embarkasi atau debarkasi, memberikan kartu kewaspadaan kesehatan. Ketiga pemberian informasi tentang cara pencegahan, pengobatan, dan pelaporan suatu kejadian kedaruratan kesehatan masyarakat yang meresahkan dunia. "Dan keempat pengambilan spesimen dan atau sampel," katanya.  

Enny menuturkan, dalam proses pemulangan jamaah haji di asrama haji maka jamaah haji diperiksa dengan thermoscanner, jika sehat maka jamaah akan langsung pulang ke rumah. Namun, jika jamaah haji sakit saat diperiksa dengan thermoscanner di asrama haji mengalami demam tinggi, akan diperiksa di klinik asrama haji.  "Bila memerlukan rujukan maka akan dirujuk di RS Rujukan," katanya.

Akan tetapi ketika setelah di rumah mengalami sakit, kata dia, wajib berobat ke RS dengan membawa Kartu Kewaspadaan Kesehatan Jamaah Haji (K3JH) ke puskesmas setempat.

Dia mengatakan, petugas kesehatan membagikan Kartu Kewaspadaan Kesehatan jamaah haji (K3JH) yang harus diisi oleh jamaah kepada setiap hamaah yang tiba di Tanah Air.

"Apabila jamaah haji mengalami sakit demam,batuk, dan sesak dalam 14 hari sejak kedatangan di Tanah Air, segera berobat ke puskesmas terdekat dengan membawa K3JH tersebut," katanya.

Menurut dia, pemerintah mewaspadai berbagai penyakit yang kemungkinan terbawa jamaah haji antara lain MERSCoV, Mmeningitis, kolera, dan lain-lain. K3JH memuat isian data diri yang lengkap bagi jamaah bersangkutan dan diberi stempel tanggal tiba dan stempel karantina.

Jamaah haji setiba dari Arab Saudi, tutur dia, dianjurkan untuk istirahat kurang lebih dua pekan guna memulihkan stamina usai pulang dari tanah Suci. Kurangi aktivitas terlebih dulu, istirahat yang cukup dan makan yang bergizi untuk memulihkan kesehatannya terlebih dulu setelah melakukan aktivitas fisik yang cukup berat selama 40 hari.

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement