Ahad 18 Aug 2019 19:55 WIB

Belajar dari Cara Unta Bertahan Hidup di Padang Pasir

Jamaah haji dapat mengambil hikmah dari cara unta bertahan hidup di gurun pasir

Rep: Syahruddin El-Fikri/ Red: Hasanul Rizqa
Unta di peternakan unta di Mekkah, Arab Saudi.
Foto: karta raharja ucu/ republika
Unta di peternakan unta di Mekkah, Arab Saudi.

IHRAM.CO.ID, JEDDAH — Rutin mengonsumsi air mineral berkhasiat untuk menjaga daya tahan tubuh. Kebiasaan ini juga penting diterapkan, apalagi untuk orang yang sedang tinggal di luar negeri dengan pelbagai cuaca dan iklim yang berbeda daripada Tanah Air.

Hal ini ditegaskan Kepala Seksi Pelayanan Kesehatan Daker Madinah, dr Edi Supriatna, saat ditemui Ihram.co.id di Jeddah, Arab Saudi, Ahad (18/8). Menurut dia, jamaah haji asal Indonesia mulai banyak yang mengalami batuk-batuk. Untuk mengatasi hal itu, mereka sebenarnya cukup dengan selalu menjaga cairan tubuh atau rehidrasi.

Baca Juga

Dia bercerita, ada satu ungkapan yang cukup populer di Arab: "Hanya unta yang tidak batuk dan flu." Walaupun bernada kelakar, kata-kata itu ada benarnya juga.

Terpisah, Kepala Pengendali Teknis Petugas Haji Affan Rangkuti menyebut, ungkapan demikian justru dapat dipetik hikmahnya, yakni banyak yang bisa dipelajari dari seekor unta.

Seperti diketahui, unta adalah hewan yang jamak ditemui di iklim gurun atau padang pasir. Cuaca di sini tandus dan ekstrem (panas sekali pada siang hari dan dingin sekali pada malam hari). Bagaimanapun, Allah SWT telah merancang agar unta mampu bertahan dalam kondisi lingkungan demikian.

“Ternyata, satwa gurun yang satu ini memiliki keunikan hingga mampu hidup dan berkembang biak di Timur Tengah,” ujar Affan Rangkuti, Ahad (18/8).

Hewan berpunuk ini bisa minum hingga 200 liter air sekali minum. Unta juga meminum dengan cepat. Bahkan, untuk menghabiskan 100 liter air unta hanya perlu waktu sekitar 10 menit. “Ini bukan hebat. Tapi unta itu disiplin dan tahu kapan harus minum,” sebut Affan.

Unta dibekali dengan insting yang luar biasa untuk menghindari dehidrasi. Hewan ini mampu mengatur kebutuhan air di dalam tubuhnya sehingga bisa bertahan dalam cuaca yang sangat terik dan panas.

"Jika kebanyakan hewan akan mati saat kehilangan 20 persen cairan tubuh, maka unta dapat bertahan bahkan setelah kehilangan 40 persen air,” kata dia.

Belajar dari fakta itu, lanjut Affan, penting sekali bagi jamaah haji Indonesia selama di Arab Saudi untuk memakai alat pelindung diri (APD), semisal memakai kacamata hitam, menggunakan payung dan masker saat hendak beraktivitas di luar.

Yang terpenting, jamaah agar selalu membawa air minum. Kemudian, minumlah, tidak perlu menunggu haus. Selalu makan tepat waktu dan beristirahat yang cukup. “Dengan cara ini, insya Allah, batuk, pilek, heatstroke akan mudah dihindari,” jelasnya.

“Kuncinya, banyak minum. Jangan menunggu haus, tak masalah jika harus keluar masuk toilet. Daripada keluar masuk rumah sakit?” simpul dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement