Selasa 20 Aug 2019 01:15 WIB

Indonesia Ditawari Tambahan Kuota Haji 250 Ribu

Menag Lukman terus menyuarakan perbaikan fasilitas di Mina.

Penampakan hamparan karpet dan sisa tenda jamaah haji di  Arafah dari udara, Senin (12/8). Pergerakan manusia di Makkah, Mina dan Arafah selama pelaksanaan ibadah haji tecatah sebagai yang termasif di dunia. Jutaan manusia bergerak dari dan ke tiga tempat ini hanya dalam waktu 2-3 hari
Foto: Amr Nabil/AP
Penampakan hamparan karpet dan sisa tenda jamaah haji di Arafah dari udara, Senin (12/8). Pergerakan manusia di Makkah, Mina dan Arafah selama pelaksanaan ibadah haji tecatah sebagai yang termasif di dunia. Jutaan manusia bergerak dari dan ke tiga tempat ini hanya dalam waktu 2-3 hari

IHRAM.CO.ID, Laporan Muhammad Hafil, dari Saudi

MAKKAH -- Indonesia ditawari oleh Pemerintah Arab Saudi berupa tambahan kuota haji hingga 250.000 kursi. Hal ini akan direalisasikan begitu kawasan Mina selesai direnovasi.

Baca Juga

Ketua Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) 2019 Endang Djumali mengatakan pihaknya diundang oleh Bidang Masyair Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi untuk membahas rencana peningkatan kualitas manasik dan layanan di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna), di Kantor Kementerian Haji Cabang Awaly, Makkah.

"Mewakili pemerintah, Menag mengikhtiarkan perbaikan di Mina sejak lima tahun terakhir. Semoga ini bisa segera direalisasikan," katanya.

 

Acara itu merupakan tindak lanjut dari pertemuan Amirul Hajj Lukman Hakim Saifuddin dengan Menteri Haji dan Umrah Saudi, Muhammad bin Saleh Banten.

Endang Djumali hadir mewakili Misi Haji Indonesia bersama Kepala Bidang Perlindungan Jemaah dan Satuan Operasional Armuzna Jaetul Muchlis, Kabid Transportasi Asep Subhana, dan tim Bidang Ibadah Daker Mekkah.

Dari pihak Arab Saudi, hadir Penasihat Khusus Bidang Masyair Syeikh Muhamad Mihrab Jam, Anggota Penasihat Bidang Masyair Syeikh Dr. Muhyi Zakaria Bukhori, dan anggota Syeikh Hani Ali Qurban. Ia mengatakan Kementerian Haji dan Umrah juga akan menggelar lokakarya bersama penyusunan fatwa manasik.

Lokakarya itu rencananya diikuti para syeikh Saudi, Kementerian Agama, Majelis Ulama Indonesia, serta pemangku kepentingan lainnya dalam upaya peningkatan kualitas manasik haji. Rencananya, katanya, hal itu dimulai langsung setelah musim haji berakhir, yaitu pada Oktober atau November mendatang.

"Ini sejalan dengan arahan Menag Lukman untuk mencanangkan peningkatan kualitas manasik jamaah pada penyelenggaraan haji 1441 H," tuturnya.

Enam kali menjadi Amirul Hajj, Menag Lukman terus menyuarakan perbaikan fasilitas di Mina. Terbaru, aspirasi itu disampaikan Menag saat bertemu Gubernur Makkah yang juga penasihat raja, Rais Lajnah Markaziyah (Ketua Komite Haji Pusat) dan Wakil/Naib Lajnat al-Hajj al-Ulya (Wakil Ketua Komite Tertinggi Penyelenggaraan Haji). Pertemuan yang berlangsung 11 Zulhijjah 1440H atau 12 Agustus 2019 itu merupakan kali pertama terjadi antara Menag dengan Gubernur Makkah.

Dalam kesempatan itu, Amirul Hajj meminta penambahan daya tampung tenda-tenda dan toilet di Mina bagi jemaah Indonesia. Usulannya, dengan meningkatkan bangunan tenda dan toilet.

Gubernur Makkah merespons positif usulan Menag. Menurutnya, saat ini sudah dibentuk Lembaga atau Dewan Khusus proyek Mina dan Arafah. Dewan ini diketuai langsung oleh Putra Mahkota, Pangeran Muhammad bin Salman.

Usulan yang sama disampaikan Menag saat bertemu Menteri Haji dan Umrah Muhammad bin Salih Banten, 10 Zulhijjah 1440H. Dalam pertemuan tersebut, Menag juga menekankan semakin mendesaknya kebutuhan memperbanyak daya tampung kapasitas tenda-tenda dan toilet di Mina. Menag berharap tenda dan toilet di Mina dapat dibangun bertingkat.

Menteri Haji dan Umrah berjanji akan memperhatikan usulan Indonesia. Menurut Mohammad bin Salih Banten, Pemerintah Arab Saudi benar-benar menaruh perhatian serius kepada Indonesia karena jumlah jemaahnya terbesar di dunia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement