IHRAM.CO.ID, TANGERANG -- Kementerian Kesehatan (Kemenkes) tengah mengawasi para jamaah ibadah haji Indonesia yang mulai berdatangan ke Tanah Air. Kemenkes mengantisipasi adanya jamaah haji yang mengidap (carrier) penyakit semacam Middle East Respiratory Syndrome Corona Virus (Mers-COV) dari Arab Saudi.
"Memang penyakit ini (Mers-COV) yang harus kami waspadai karena penyakit dari Arab Saudi ini bisa keluar masuk di Indonesia. Penyakit ini yang bisa menjadi wabah," ujar Menteri Kesehatan (Menkes) Nila F Moeloek saat ditemui wartawan usai menyambut jamaah haji Indonesia di Bandara Soekarno Hatta, di Tangerang, Banten, Senin (19/8) petang.
Untuk mengantisipasi penyebaran penyakit ini, pihaknya telah memasang alat pengukur suhu panas (thermal detector) untuk skrining para jamaah haji. Ia menyebut alat metal detector ini dipasang di tiap bandara internasional dan kalau ada jamaah haji yang terpantau alami demam maka Kemenkes bertindak cepat langsung mengisolasinya.
"Kemudian kami observasi dan tidak pulangkan langsung. Kita melihat dan menilai dulu," ujarnya.
Jika jamaah haji tersebut tidak terpantau alami gejala Mers-COV dan sudah berada di rumah masing-masing maka Kemenkes mengantisipasi memberikan kartu kewaspadaan kesehatan jamaah haji (K3JH) dan jamaah haji yang sudah pulang akan diawasi selama tiga pekan.
Ia juga meminta jika para jamaah ada yang mengalami demam, nyeri dan muntah-muntah supaya segera berobat ke pusat kesehatan masyarakat (puskesmas) atau ke rumah sakit (RS) dengan menunjukkan kartu K3JH untuk mendapat observasi.
Ia menyebut kalau ada jamaah haji yang terbukti terinfeksi penyakit dari Arab Saudi maka pihaknya siap merujuk ke RSUP Sulianti Saroso, Jakarta yang khusus untuk penyakit infeksi. Beruntung ia menyebut sejauh ini belum ada jamaah haji yang mengidap penyakut tersebut dan ia optimistis tidak ada yang mengalaminya ketika sudah berada di Tanah Air.
"Karena kami juga sudah memberikan injeksi meningitis yang harus dijalani jamaah itu sebelum berangkat haji," ujarnya. N Rr Laeny Sulistyawati