IHRAM.CO.ID, Oleh: Syahruddin el-Fikri dari Madinah, Arab Saudi
MADINAH—Jumlah jamaah haji Indonesia yang wafat di Tanah Suci terus bertambah. Hingga Rabu (28/8) pukul 00.30 dinihari waktu Arab Saudi, jamaah haji Indonesia yang wafat mencapai 360 orang. Atas hal ini, Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi 2019, terus berupaya menekan angka kesakitan dan jamaah haji yang wafat.
Salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan menggalakkan sosialisasi kesehatan haji di semua Sektor Daerah Kerja (Daker) Madinah. Sosialisasi ini ditujukan bagi perwakilan Sektor, petugas kloter (TPHI, TPIHI, dan TKHI), serta ketua rombongan jamaah haji.
“Ini upaya kami selaku petugas haji, baik TPIH, TPIHI maupun TKHI melakukan upaya mengawal jamaah haji agar tidak terjadi gangguan kesehatan,” tutur Kepala Seksi Kesehatan PPIH Arab Saudi, Daker Madinah, dr Edi Supriatna, Selasa.
Edi menerangkan, pihaknya akan terus mengawal dan menggalakkan sosialisasi kesehatan ini kepada seluruh jamaah haji dan juga calon jamaah haji. “Terus menerus kita sampaikan agar jamaah benar-benar dapat menjaga masalah kesehatan ini, sehingga bisa melaksanakan ibadah haji dengan lancar,” terangnya.
Edi menjelaskan, pihaknya tak akan berhenti mengingatkan jamaah agar tidak melakukan kegiatan yang berlebihan sehingga dapat menimbulkan atau memunculkan risiko penyakit. “Tujuannya untuk menekan angka kesakitan,” kata dia.
Edi menambahkan, saat ini jamaah haji gelombang II telah melewati fase puncak ibadah haji di Armuzna dan Makkah. Sementara jamaah haji yang berada di Madinah, sedang melaksanakan shalat Arbain, dan selanjutnya menunggu masa kepulangan ke Tanah Air.
“Oleh karena itu, agar kepulangannya berjalan dengan baik dan selamat, maka kita harus tekan angka kesakitan dan kematian (jamaah) agar bisa pulang dengan selamat,” ujarnya.
Ia juga mengatakan bahwa PPIH senantiasa mengawal jamaah dengan risiko tinggi (risti) agar dapat meminimalkan gangguan kesehatan pada jamaah risti. “Upaya kita adalah terus memberikan edukasi kepada jamaah risti, dikawal terus bahwa kepulangannya sudah semakin dekat dan kondisi kesehatannya harus terus dijaga, salah satunya dengan selalu menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) agar senantiasa terlindung dari gangguan kesehatan,” ungkapnya.
Menurutnya, gangguan kesehatan dapat terjadi karena empat faktor, yakni air, suhu, kelelahan, dan adaptasi terhadap cuaca di Arab Saudi. “Selain itu, juga diakibatkan oleh faktor risiko yang ada di dalam diri jamaah, seperti penyakit bawaan dan kelelahan yang bisa memicu timbulnya gangguan kesehatan. Inilah yang perlu kita edukasi kepada jamaah,” jelasnya.