Selasa 03 Sep 2019 16:48 WIB

JK Beberkan Penyebab Lamanya Antrean Haji di Makassar

Kesdaran agama dan kekuatan ekonomi membuat warga Sulsel antusias berhaji.

Rep: Febrian Fachri / Red: Muhammad Subarkah
Jamaah perempuan Embarkasi Makassar asal Maros dan Kota Makassar tiba di Bandara  King Abdulaziz, Senin (27/8). Pada gelombang kepulangan haji, jamaah-jamaah dari Sulawesi Selatan kerap nampak meriah dengan pakaian warna-warni dan dandanan di wajah.
Foto: Republika/Fitriyan Zamzami
Jamaah perempuan Embarkasi Makassar asal Maros dan Kota Makassar tiba di Bandara King Abdulaziz, Senin (27/8). Pada gelombang kepulangan haji, jamaah-jamaah dari Sulawesi Selatan kerap nampak meriah dengan pakaian warna-warni dan dandanan di wajah.

IHRAM.CO.ID, PADANG -- Wakil Presiden RI Jusuf Kalla mengatakan antrean untuk menunaikan ibadah haji di kampung halamannya Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel), cukup lama sampai 20 tahun lebih. Jusuf Kalla menyebut panjangnya antrian tersebut membuktikan orang Sulsel punya kesadaran beragama yang tinggi.

"Kenapa sampai begitu lama, artinya keinginnan berhaji tinggi. Kesadaran beragamanya bagus," kata Jusuf Kalla (JK) di Padang, Selasa (3/9).

Tapi ada penyebab lain yang sebenarnya menurut JK sebagai pendorong utama meningkatnya kemauan berhaji masyarakat Bugis. Di Sulsel kata politikus senior Partai Golkar itu perkebunan yang begitu luas diolah oleh masyarakat.

Jadinya komoditas unggul seperti sawit dan karet diolah oleh masyarakat umum sehingga perekonomian masyarakat Sulsel jadi lebih baik.

"Perkebunan di Makassar itu lebih banyak perkebunan milik masyarakat. Jadi, ekonomi di sana merata," ujar JK.

Hal serupa kata JK tidak ditemukan di Kalimantan dan Sumatera. Di mana perkebunan dikuasai segelintir orang saja. Bahkan di Sumatera Utara yang memiliki perkebunan karet dan sawit yang begitu luas, tapi hanya dikuasai tak lebih dari lima orang konglomerat.

JK juga menyebut pemerataan ekonomi juga bagus di negeri jiran Malaysia. Di mana semua potensi yang dimiliki negara tersebut, hasilnya dinikmati secara merata kepada rakyatnya. Sehingga negara tersebut jadi lebih maju karena rakyatnya sudah mandiri secara ekonomi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement