IHRAM.CO.ID, JAKARTA—Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mencatat jamaah haji yang dipulang lebih awal atau tanazul lebih banyak di bandingkan musim haji pada tahun lalu.
Tanazul merupakan strategi Kemenkes untuk mencegah jamaah sakit penyakitnya lebih parah.
“Tahun lalu sekira 90 orang, sekarang ini sudah 169, baik melalui Jeddah maupun Madinah,” Kepala Seksi Kesehatan Daker Makkah, M Imran kepada Republika.co.id, Sabtu (7/9).
Imran mengatakan, Kemenkes memiliki perhatian khusus kepada jamaah haji sakit. Pemulangan mereka adalah bagian dari perhatian tersebut.
Karena, kata dia, jika jamaah sakit tidak dipulangkan lebih awal tidak baik untuk proses penyembuhannya, bahkan bisa menambah parah sakitanya. “Artinya lebih banyak jamaah yang mendapat prioritas pemulangan karena kondisi kesehatannya,” katanya.
Sementara itu, Kepala Daerah Kerja Makkah, Subhan Cholid, menyampaikan apresiasinya kepada jajaran kesehatan yang telah luar biasa memberikan layanan kesehatan kepada seluruh tamu Allah asal Indonesia.
Dari data yang dimilikinya, frekuensi layanan kesehatan di tingkat kloter dan KKHI hampir dua kali lipat jumlah jemaah haji Indonesia.
“Terima kasih kepada petugas kesehatan telah mengerahkan dedikasi dan kemampuannya untuk jamaah haji. Selamat jalan kembali ke Indonesia,” kata Subhan.
Pada acara tasyakuran akhir operasional KKHI Makkah yang digelar di gedung KKHI Makkah, turut hadir Anas Sedaya, perwakilan dari Muasassah Asia Tenggara. Hadir pula Direktur KKHI Makkah, Direktur KKHI Madinah, tim manajerial, dan ratusan petugas kesehatan dari tim Kuratif Rehabilitatif dan TGC Daker Makkah, tim Promotif Preventif serta tenaga pendukung kesehatan.
Bersamaan dengan dilepasnya kelompok terbang BPN 15 yang merupakan kloter terakhir yang masih berada di Makkah menuju Madinah, Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Makkah juga mengakhiri layanan kesehatannya sejak Jumat (6/9) siang Waktu Arab Saudi.