Ahad 08 Sep 2019 01:21 WIB

Operasional Haji Indonesia di Makkah dalam Angka

Operasional haji di Makkah diklaim berjalan dengan baik.

Lalu lintas jalan raya di Kota Makkah saat puncak haji (Ilustrasi).
Foto: Muhammad Hafil / Republika
Lalu lintas jalan raya di Kota Makkah saat puncak haji (Ilustrasi).

IHRAM.CO.ID, Oleh Muhammad Hafil dari Makkah, Arab Saudi

 

Baca Juga

MAKKAH -- Kepala PPIH Arab Saudi Daker Makkah Subhan Cholid menyampaikan, dalam kurun waktu kurang lebih selama 60 hari ini pelayanan haji di Kota Makkah relatif dapat dilakukan dengan baik. Segala permasalahan dapat diantisipasi sehingga pelayanan dapat berjalan dengan lancar.

“Pelayanan jamaah di Kota Makkah pada musim haji 1440H/2019M ini berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Karena untuk pertama kalinya diterapkan sistem zonasi,” ujar Subhan, Sabtu (7/8).

Pada kesempatan tersebut, Subhan Cholid juga memaparkan perkembangan pelayanan haji Daker Makkah dalam angka, sebagai berikut:

Pertama, jumlah petugas Daerah Kerja Makkah berjumlah 1.280 orang. Ini terdiri dari 468 petugas PPIH Arab Saudi, 312 tenaga pendukung, 200 petugas bus shalawat, 163 tenaga kesehatan, serta 137 tenaga pendukung kesehatan.

Kedua, jemaah haji reguler beserta petugas yang masuk ke Kota Makkah berjumlah 215.350 orang yang terbagi dalam 529 kloter dari 13 embarkasi. 229 kloter yang membawa 93.914 orang merupakan jamaah dan petugas haji gelombang I yang masuk ke Makkah dari Kota Madinah. Sementara 300 kloter lainnya yang membawa 121.436 jamaah dan petugas gelombang II masuk ke Makkah dari Kota Jeddah.

 

photo
Jamaah haji Indonesia baru saja turun dari bus Shalawat di Terminal Syib Amir, Makkah (Ilustrasi).

 

Adapun untuk jemaah haji khusus yang masuk ke Kota Makkah berjumlah 16.881 Orang yang dibawa oleh 271 Penyelenggara Ibadah Haji Khusus (PIHK).

Ketiga, selama berada di Kota Makkah, jamaah haji reguler menempati 173 hotel yang tersebar dalam tujuh zona yang ditetapkan.

“Jika dikalkulasi, maka tidak kurang dari 52.902 kamar hotel yang kami persiapkan bagi jamaah. Dalam persiapannya, semua kami cek satu per satu. Tidak random,” ujar Subhan.

Di pemondokan Makkah, konsumsi air bersih jamaah haji Indonesia diperkirakan mencapai 387.630.000 liter. “Alhamdulillah kebutuhan air bersih jamaah dapat kita penuhi dengan baik,” imbuhnya.

Keempat, Subhan juga mengungkapkan pelayanan yang diberikan selama fase Arafah Muzdalifah dan Mina. “Pada musim haji kali ini kita menyiapkan 5.609 tenda. Masing-masing, 1.419 tenda di Arafah dan 4.190 tenda di Mina,” kata Subhan.

Tahun ini, untuk pertama kalinya juga disiapkan tenda ber-AC di Arafah. “Tak hanya itu, mulai tahun ini, PPIH juga untuk pertama kalinya dapat menentukan nomor-nomor tiap tenda di Arafah dan Mina, disertai jumlah kapasitas masing-masing tenda,” ujar Subhan.

photo
Jamaah haji berdoa menghadap Ka'bah, sesaat sebelum shalat Subuh di Masjidil Haram, Sabtu (17/8). Jamaah haji tampak memadati area tawaf yang setiap saat selalu penuh dengan lautan manusia pasca-haji.

 

Penomoran yang dilakukan ini menurut Subhan bertujuan untuk memudahkan jemaah maupun petugas untuk mengetahui posisi tenda selama berada di Arafah dan Mina. “Di lapangan, bila jamaah terpisah dari rombongan, tetapi mereka mengetahui nomor tendanya, ini bisa membantu petugas untuk lebih cepat mengarahkan jemaah,”lanjutnya.

Inovasi lain yang ada selama pelayanan Armuzna adalah penambahan urinoir di Mina. “Tahun ini untuk tiap maktab di Mina ada penambahan delapan buah urinoir,” jelas Subhan.

Kelima, terkait dengan konsumsi jamaah, Subhan menjelaskan bahwa selama musim haji 1440H, Daker Makkah telah menyiapkan 12.059.600 boks makanan bagi jemaah. “Rinciannya, 8.614.000 boks diberikan di Makkah, sementara 3.445.600 boks lainnya disiapkan pada masa masyair (puncak haji),”paparnya.

“Selama berada di Makkah, jamaah juga mendapatkan menu zonasi sebanyak tiga kali seminggu, yakni pada Selasa, Kamis, dan Sabtu malam. Jamaah juga mendapatkan tambahan snack bubur kacang hijau setiap Ba’da Shalat Jumat,” sambungnya.

Kebutuhan air minum pun menjadi perhatian serius PPIH Arab Saudi Daker Makkah pada tahun ini. Apalagi, untuk menghadapi cuaca Makkah yang berkisar antara 36-49 derajat celcius. Menurut Subhan, selain yang disediakan dalam paket konsumsi, PPIH juga meminta pihak pemondokan untuk menyediakan air minum bagi para jamaah.

photo
Jamaah haji melaksanakan tawaf mengelilingi Ka'bah, Masjidil Haram, Rabu (14/8). Seusai lempar jumrah bagi yang nafar tsani pada 13 Dzulhijjah, Masjidil Haram kembali dipadati jamaah haji.

PPIH juga bekerjasama dengan lembaga Zamazima selaku penyedia Air Zamzam di Saudi, untuk menyediakan air zamzam bagi jemaah. Masing-masing jamaah memperoleh satu liter air zamzam per hari.

“Jadi, total kami telah menyediakan 36.178.800 botol air minum dan 5.383.750 liter air zamzam bagi jamaah selama musim haji. Ini untuk mengantisipasi agar jamaah tidak mengalami dehidrasi,” jelas Subhan.

Keenam, untuk layanan transportasi, selama di Makkah jamaah haji difasilitasi dengan Bus Shalawat yang tersedia selama 24 jam. Bus ini menjadi sarana transportasi utama untuk mengantar jemaah dari pemondokan menuju Masjidil Haram.

PPIH mengoperasikan Bus Shalawat selama 46 hari, dengan menyediakan 419 bus utama dan 31 bus cadangan. “Jika dikalkulasi, selama musim haji 2019 ini Bus Shalawat telah melayani 296.292 trip,” jelas Subhan.

Tak hanya layanan Bus Shalawat, tim transpotasi menurut Subhan juga terbilang sukses melayani 16.425 trip selama masyair. Trip ini meliputi pengangkutan jemaah dengan rute Makkah – Arafah – Muzdalifah – Mina – Makkah.

“Bahkan dibandingkan tahun sebelumnya, pendorongan jamaah haji dari Makkah menuju Arafah misalnya, ternyata dapat dilakukan empat jam lebih cepat. Jika tahun lalu pengangkutan jamaah dari Makkah ke Arafah bisa selesai pukul 02.00 pagi, maka tahun ini sebelum pukul dua belas malam seluruh jamaah telah selesai diberangkatkan ke Arafah,” kata Subhan.

Ketujuh, Subhan menyampaikan rasa syukurnya karena tahun ini program bimbingan ibadah dapat berjalan dengan relatif baik. “Pada tahun ini  sekurangnya ada 1.214 kali pertemuan yang dibuat oleh konsultan dan pembimbung ibadah dengan para jamaah. Ini bertujuan untuk memperkuat manasik dan pengetahuan jamaah tentang pelaksanaan haji sendiri,” ujar Subhan.

Layanan konsultasi pun menurutnya bisa menembus angka lebih dari seribu kali. “Ini juga menunjukkan pentingnya kehadiran para konsultan dan pembimbing ibadah,” kata Subhan.

Kedelapan, beberapa hal yang menjadi catatan Subhan adalah terkait dengan kasus kehilangan uang serta pengelolaan sampah. “Tahun ini kita masih mencatat kehilangan uang yang dialami jamaah masih cukup tinggi. Total tercatat sebesar Rp 334.006.000. Untuk itu kami mengimbau agar ke depan jemaah tidak terlampau banyak membawa perbekalan,” pesannya.

“Sementara jumlah sampah yang mencapai 19.381.500 kg juga menjadi catatan bagi kita, sehingga ke depan bisa mencari solusi untuk menekan jumlah sampah ini,” tuturnya.

“Akhirnya, saya mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah memberikan sumbangsihnya guna menyukseskan pelayanan jamaah haji di Daker Makkah ini,” kata Subhan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement