IHRAM.CO.ID, Syahruddin El-Fikri Dari Jeddah, Arab Saudi
JEDDAH -- Jamaah Haji Indonesia yang saat ini masih dirawat di Tanah Suci, untuk pemulangannya ke Tanah Air setelah sembuh menjadi tanggung jawab Pemerintah Indonesia. Hal itu disampaikan Kepala Seksi Penyiapan Transportasi Udara Edayanti Dasril, di Jeddah, Rabu (11/9).
"Untuk biaya perawatan ditanggung rumah sakit. Tapi, kalau biaya pemulangannya sampai ke Tanah Air, itu tanggung jawab pemerintah indonesia melalui pihak penerbangan (Garuda Indonesia dan Saudia Airlines) sesuai dengan embarkasi masing-masing," ujar Edayanti kepada tim Media Center Haji, Rabu (11/9).
Edayanti menjelaskan, maskapai Garuda dan Saudia bertanggung jawab mengangkut jamaah haji yang sakit, baik pada masa operasional maupun pasca operasional haji.
"Jamaah akan dipulangkan atau diterbangkan sampai ke provinsi jamaah yang bersangkutan, utamanya untuk jamaah haji yang sakit dan dipulangkan pasca operasional," jelasnya.
Sedangkan bila masih pada masa operasional haji, maka jamaah diterbangkan sampai di embarkasi. "Apabila embarkasi jamaah tersebut sudah selesai operasionalnya, maka jamaah diantar ke embarkasi terdekat," kata Edayanti.
Sebagaimana diketahui, hingga Rabu (11/9), jamaah haji Indonesia yang masih dirawat di Tanah Suci berjumlah 102 orang. Angka ini berkurang dibandingkan hari sebelumnya yang mencapai 127 orang.
Adapun perincian jamaah yng dirawat tersebut terbagi di beberapa wilayah. Seperti di RSAS Madinah sebanyak 44 orang dan di KKHI Madinah sebanyak 19 jamaah.
Sementara jamaah haji Indonesia yang dirawat di RSAS Makkah berjumlah 34 jamaah dan yang dirawat di RSAS Jeddah sebanyak lima orang.
Dokter Indro Murwoko, kepala bidang pelayanan kesehatan PPIH Arab Saudi 2019 mengatakan, untuk pasien yang masih dirawat di RSAS di Makkah akan tetap di monitor oleh Tim visitasi KKHI Makkah.