IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Pelaksanaan atau operasional haji 1440H/2019M hampir selesai. Kelompok terbang (Kloter) terakhir jamaah haji Indonesia dijadwalkan kembali ke Tanah Air pada 15 September mendatang.
Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi mencatat masih ada 27 jamaah haji yang dirawat di Kantor Kesehatan Haji Indonesia (KKHI). Selain itu, 100 jamaah masih dirawat di Rumah Sakit Arab Saudi atau RSAS.
Ketua PPIH Arab Saudi yang juga Konsul Haji pada Kantor Urusan Haji (KUH) KJRI Jeddah, Endang Djumali mengatakan jamaah yang belum bisa pulang karena sakit, tetap akan mendapat perawatan. Jika dinyatakan layak terbang oleh rumah sakit, maka akan dipulangkan.
Ia menyebut KUH sudah membentuk tim pemulangan untuk jamaah yang masih dirawat di Arab Saudi. "Kita menunggu catatan medis dari rumah sakit. Jika rumah sakit menilai jamaah sudah bisa diterbangkan, kita akan koordinasi dengan maskapai untuk pemulangan," ujar Endang dalam keterangan yang didapat Republika, Kamis (12/9).
Endang pun meminta jamaah untuk tidak khawatir. Selama masih dalam masa perawatan rumah sakit akan terus menjamin pengobatan.
Kasi Penyiapan Transportasi Udara, Edayanti Dasril menambahkan pemulangan jamaah haji sampai ke tanah air menjadi bagian dari kontrak kerjasama penerbangan dengan Garuda Indonesia dan Saudia Airlines. Kedua maskapai ini bertanggung jawab mengantar jamaah haji yang sakit, baik pada masa operasional maupun pasca operasional haji.
Jamaah sakit yang mendapat izin penerbangan saat operasional haji masih berlangsung, akan diantar sampai embarkasi. Apabila embarkasi jamaah tersebut sudah selesai operasionalnya, maka jamaah diantar ke embarkasi terdekat.
"Adapun untuk jamaah haji sakit yang dipulangkan pascaoperasional, akan diantar sampai provinsinya masing-masing,"lanjutnya.
Sementara itu, masa operasional haji Daerah Kerja Makkah telah berakhir sejak Jumat (6/9) lalu. Namun, Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) terus memantau kondisi jamaah haji yang masih dirawat inap di Rumah Sakit Arab Saudi (RSAS) Makkah.
"Saat ini masih ada beberapa petugas yang tetap tinggal di Makkah, termasuk petugas kesehatan. Kami terus memantau kondisi jamaah kita yang masih terbaring di RSAS,” ungkap Kadaker Makkah, Subhan Cholid.
Berdasarkan data Sistem Informasi dan Komputerisasi Haji Terpadu (Siskohat) Kementerian Agama, hingga tanggal 10 September 2019 pukul 19.00 waktu Arab Saudi, saat ini masih terdapat 36 jamaah haji yang dirawat di RSAS Makkah.
“Setelah jamaah dan sebagian besar petugas kembali ke tanah air, maka salah satu kegiatan saya adalah melakukan visitasi kepada jemaah-jemaah yang sakit ini,” ujar Subhan.
Ia menuturkan, pihaknya sadar bahwa dukungan semangat sangat dibutuhkan oleh para jemaah yang masih terbaring di RSAS. Selain dukungan administratif yang diberikan pemerintah, dukungan moril harus diberikan kepada para jemaah agar mereka memiliki semangat untuk sembuh.
“Untuk itu kami menyambangi seluruh RSAS yang ada di Makkah untuk membesuk para jemaah ini. Semoga mereka semua segera pulih dan kembali ke tanah air,” lanjutnya.
Tak hanya RSAS, Kadaker Makkah bersama tim juga mengecek kembali 11 sektor yang ada di Makkah. Dari hasil penelusuran, Subhan mengaku memperoleh KTP jamaah yang tercecer di kamar-kamar hotel.
“Setelah sweeping di sektor, kami menemukan beberapa KTP. Insya Allah akan kita kirimkan ke alamat masing-masing setelah tim tiba di Jakarta,” ujar Subhan.