IHRAM.CO.ID --Himpunan Penyelenggara Umrah Haji Khusus (Himpuh) menilai sudah dua tahun terakhir ini travel-travel besar umum menyasar pasar umrah. Padahal pasar umrah dikhususkan untuk travel yang telah memiliki izin Penyelenggara Perjalanan Ibadah Umrah (PPIU).
“Sekarang situasinya dua tahun terakhir ini saya perhatikan travel-travel besar yang menguasai tujuan destinasi leisure atau wisata itu sekarang sudah masif merambah ke pasar umrah,” kata Sekretaris Jendral Himpuh Anton Subekti saat dihubungi Republika belum lama ini.
Anton menyampaikan alasan pasar umrah dilirik pengusaha-pengusah travel non PPIU karena pasar umrah tidak terpengaruh dengan faktor apapun. Berbeda dengan destinasi leisure yang mudah tepengaruh dengan faktor-faktor lain salah satunya melemahnya nilai mata uang rupiah dan wabah penyakit yang sedang terjadi di satu negara tujuan wisata.
“Sementara destinasi wisata yang lain selain umrah itu sangat bergantung pada situasi dan kondisi. Mulai dari faktor kurs dolar ekonomi. Jadi kursnya makin mahal rupiah makin lemah pasar itu makin menurun destinasi selain umrah,” katanya.
Hal demikian berbeda denga wisata umrah yang tidak terpengaruh dengan kondisi apapun. Hal itu kata dia terbukti ketika pada tahun 1998 di mana dolar tembus mencapi Rp 15 ribu, perjalanan umrah dan haji tidak sepi peminatnya. Malah kata dia orang semakin antri untuk bisa berangkat umrah dan haji.
“Begitu juga kara flu burung semua destrinasi leisure berhenti karena orang takut dengan wabah itu tapi kalaun umrah dan haji jalan terus itu akhirnya jadi orang yang melihat intuisi bisnis orang pasar ini sangat menggirukan,” katanya.
Apalagi kata dia, sistem pembayaran umrah berbeda dengan sisitem destinasi wisata.
Semua jamaah umrah membayar kepada travel PPIU tanpa dicicil. Sementar destinasi selain umrah kata Anton kerjasama dengan pihak bank untuk bisa membeli paket wista dengan cicilan.
Sebagai orang yang memiliki latar belakang pengusaha, Anton memastikan bahwa pasar umrah akan terus berkembang. Ia memperkirakan perkembagan pasar umrah ini kenaikannya bisa mencapai 10 sampai 12 persen.
“Apalagi antrian haji yang makin panjang itu akan menggairahkan pasar umrah karena kerinduan orang kepada Kabah dipelempiaskan lewat umrah,” katanya.