IHRAM.CO.ID, JAKARTA — Kepala Pusat Kesehatan Haji , Eka Jusup Singka mengatakan, tujuan evaluasi nasional kesehatan haji ini dilakukan untuk melihat sejauh mana petugas kesehatan haji memberikan pembinaan, pelayanan dan perlidungan kepada jamaah haji, sejak di Indonesia maupun setelah di Arab Saudi.
“Dari hasil evaluasi ini kita peroleh bahwa pelaksanaan pembinaan, pelayanan dan perlindungan telah sesuai dengan Permenkes Nomor 15 Tahun 2016 Tentang Istithaah Kesehatan Jamaah Haji yang menjadi acuan itu sesuai dengan prosedur,” katanya.
Menurutnya, Menteri Kesehatan Nila F Moeloek mengakui penyelenggaraan kesehatan haji sejak di Indonesia dan Arab Saudi telah berjalan dengan baik. Untuk itu kata Eka, Menkes Nila mendukung penuh penyelenggaraan kesehatan haji yang dilakukan petugas kesehatan di Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Madinah, KKHI Makkah dan kelengkapan labolatorium dan mobilisasi ambulan terutama saat puncak haji di Arafah, Muzdalifah dan Mina (Armina).
Selain Menkes yang mengakui kerja petugas kesehatan haji, pada tahun 2019 ini Pemerintah Arab Saudi juga mengapresiasi atas terintegrasinya pelayanan kesehatan haji di Arab Saudi dengan memberikan empat penghargaan.
Sebelumnya pada tahun 2018 Pemerintah Saudi juga telah memberikan tiga penghargaan, pada tahun 2017 memberikan dua penghargaan dan pada tahun 2016 mendapat satu penghargaan. Jadi selama tahun 2016 sampai 2019 Kementerian Kesehatan mendapatkan apresiasi karena terintegrasinya pelayanan kesehatan di Arab Saudi.
“Jumlah piala yang kami dapatkan 10 penghargaan,” katanya.
Eka memastikan, Kerja petugas kesehatan haji ini menjadi pendukung meningkatnya survei kepuasan jamaah haji yang setiap tahun terus meningkat. Untuk itu kata Eka, demi meningkatkan pelayanan kesehatan kepada jamaah, Menkes meminta Pusat Kesehatan Haji menambah kegiatan pelatihan sertifikasi dokter dan petugas kesehatan haji.
“Tujuannya ketika pada saat di lapangan petugas kesehatan akan lebih mudah lagi menyerap ilmu kesehatan haji karena telah diberikan proses pelatihan tersebut,” katanya.
Eka mengatakan pada evaluasi nasional itu digelar beberapa kegiatan di antanya penyerahan buku tugasku ibadahku dan peresmian dibentuknya Komite Ahli Kesehatan Haji (KOMLI) untuk masa kerja 2019-2020 oleh Menkes. Komli ini tuganya membantu Kementerian Kesehatan dalam melakukan pengelolaan, penelitian, pembinaan, pelayanan dan perlindungan kepada jamaah haji.
“Serta memberikan masukan-masukan terhadap kebijakan kebijakan teknis kesehatan haji,” katanya.