Kamis 17 Oct 2019 13:31 WIB

Kecelakaan Bus Jamaah Umrah di Madinah, 35 Orang Wafat

Kecelakaan melibatkan bus rentalan dan kendaraan alat berat.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Nashih Nashrullah
Bendera Arab Saudi.
Foto: AP/Cliff Owen
Bendera Arab Saudi.

IHRAM.CO.ID, RIYADH – Sebanyak 35 jamaah umrah meninggal dalam kecelakaan bus di dekat Madinah, Arab Saudi, pada Rabu (16/10). Insiden itu turut menyebabkan empat penumpang luka-luka.  

"Kecelakaan pada hari Rabu melibatkan sebuah bus pribadi rentalan dengan sebuah kendaraan berat di dekat kota Arab Saudi barat," kata juru bicara kepolisian Madinah seperti dilaporkan Saudi Press Agency (SPA), dikutip the Guardian.  

Baca Juga

Menurut SPA, korban meninggal adalah jamaah asal Arab dan Asia. Sementara korban yang mengalami luka-luka telah dilarikan ke Rumah Sakit Al-Hamna. Saat ini otoritas Saudi sedang melakukan penyelidikan terkait kecelakaan tersebut. 

Kecelakaan yang menyebabkan jamaah umrah meninggal setidaknya telah tiga kali terjadi di Saudi dalam tiga tahun terakhir. Pada Januari 2017, enam warga Inggris, termasuk bayi berusia dua bulan, tewas dalam kecelakaan minibus. Mereka hendak menuju ke Madinah setelah melakukan ziarah ke Makkah.  

Pada April 2018, insiden serupa kembali terjadi. Tabrakan antara bus dan truk tanker menyebabkan empat warga Inggris yang sedang melakukan umrah meninggal. Kecelakaan itu turut menyebabkan 12 orang lainnya luka-luka. 

Saat ini Saudi tengah berupaya mendulang penghasilan dari sektor wisata religi. Beberapa kebijakan telah diambil guna mendukung misi tersebut, salah satunya menerbitkan visa turis untuk 49 negara. 

Ini adalah kali pertama Riyadh mengeluarkan visa turis. Sebab sebelumnya Saudi hanya menerbitkan visa untuk keperluan ibadah haji atau umrah. 

Selain itu, Saudi kini telah melonggarkan peraturan yang mewajibkan turis wanita mengenakan abaya di ruang publik. Turis wanita juga diizinkan menginap sendirian di hotel. Wanita Saudi turut dapat menikmati pencabutan larangan tersebut. 

Sebelumnya Saudi melarang wanita di negaranya melakukan perjalanan atau menginap di hotel sendirian. Saat ini larangan itu tak diberlakukan lagi. Mereka yang ingin menginap di hotel, misalnya, cukup menunjukkan kartu identitas yang masih berlaku.  

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement