Kamis 07 Nov 2019 09:00 WIB

Bina Kesehatan Haji, RS Haji Gandeng Travel Haji dan Umrah

RS Haji miliki layanan satu pintu untuk pembinaan kesehatan calon haji.

Rep: Muhyiddin/ Red: Agung Sasongko
Direktur Utama Rumah Sakit Haji Jakarta, dr. Syarief Hasan Luthfie (SHL) saat menjadi pembicara dalam acara seminar Temu Ilmiah Nasional II Perhimpunan Kedokteran Haji Indonesia di Puspitek Serpong, Tangerang Selatan, Sabtu (20/7). n
Foto: Republika/Muhyiddin
Direktur Utama Rumah Sakit Haji Jakarta, dr. Syarief Hasan Luthfie (SHL) saat menjadi pembicara dalam acara seminar Temu Ilmiah Nasional II Perhimpunan Kedokteran Haji Indonesia di Puspitek Serpong, Tangerang Selatan, Sabtu (20/7). n

IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Rumah Sakit (RS) Haji Jakarta melakukan kerja sama dengan puluhan travel haji dan umrah untuk memberikan pembinaan kesehatan kepada calon jamaah yang akan berangkat haji dan umrah. Hal ini disampaikan Direktur Utama RS Haji Jakarta, dr. Syarief Hasan Luthfie usai menjadi pembicara seminar kesehatan haji dan umrah di Asrama Haji Jakarta, Pondok Gede, Jakrta Timur, Rabu (6/11).

“Ada sekitar 14 travel yang kerjasama di seminar ini, tapi di rumah sakit haji sudah ada sekitar 60-an travel. Dan lumayan kita aktif untuk melakukan upaya promotif maupun preventif,” ujar dr. Syarief kepada Republika.co.id Rabu (6/11).

Baca Juga

Menurut dia, Rumah Sakit Haji Jakarta memiliki pelayanan satu pintu untuk memberikan pembinaan terkait kesehatan calon jamaah, yaitu Pusat Pelayanan Terpadu Kesehatan Haji dan Umrah (P2TKHU). Karena itu, menurut dia, calon jamaah haji akan mendapatkan pembinaan yang lebih spesifik daripada rumah sakit lainnya.

“Jadi di sini tes kebugarannya diberikan gratis, kemudian pembinaannya bisa dilakukan seminggu dua kali atau seminggu tiga kali, sehingga target pada saat dia berangkat semua sudah disiapkan secara matang,” ucapnya.

Dengan bekerjasama dengan RS Haji Jakarta, diharapkan travel haji dan umrah kedepannya bisa melakukan komunikasi dan konsultasi ke RS Haji Jakarta terkait penyakit-penyakit yang dialami calon jamaahnya.

“Kita melakukan kerjasama itu sifatnya komprehensif, seperti tes awal kebugaran, vaksinasinya, maupun pembinaan terkait dengan pengobatan-pengobatan yang sifatnya antar spesialis, sehingga nanti kelualarannya adalah istithaah,” kata dr. Syarief.

Selain menghadirkan dr. Syarief, acara seminar kesehatan haji dan umrah tersebut juga menghadirkan Direktur Bina Umrah dna Haji Khusus Kementerian Agama, Arfi Hatim. Dalam pemaparannya, Arfi mengingatkan kepada calon jamaah agar sebelum mendaftar selalu memeriksa izin operasional travel haji dan umrah, sehingga terhindar dari kasus penipuan.

“Mendaftarlah kepada penyelenggara umrah dan haji khusus yang mempunyai izin dari pemerintah,” ujar Arfi.

Menurut Arfi, banyak cara untuk mengutahui apakah travel haji dan umrah tersebut berizin atau tidak. Di antaranya bisa diperiksa melalui Kantor Urusan Agama (KUA), bisa datang ke Kantor Kemenag Kabupaten/Kota, dan juga bisa datang secara langung ke Kantor wilayah Kemenag.

“Di samping itu, kita juga menyediakan beberapa saran untuk mengetahui penyenggara umrah dan haji yang berizin, mislanya bisa masuk ke web Kemenag atau web haji atau website Kanwil. Di situ sudah beberapa penyelenggara yang mempunyai izin,” jelas Arfi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement