Kamis 14 Nov 2019 19:01 WIB

BPKH Berencana Bawa Daging Hewan Dam Haji ke Indonesia

Daging hewan dam haji selama ini disalurkan di Saudi.

Rep: Idealisa Masyrafina/ Red: Nashih Nashrullah
Pasar hewan Kakiyah yang berjarak 10 kilometer dari Kota Makkah menjual hewan untuk membayar dam. Di tempat ini, jamaah haji bisa memilih dan melihat langsung penyembelihan hewan untuk membayar dam.
Foto: Republika/Heri Ruslan/ca
Pasar hewan Kakiyah yang berjarak 10 kilometer dari Kota Makkah menjual hewan untuk membayar dam. Di tempat ini, jamaah haji bisa memilih dan melihat langsung penyembelihan hewan untuk membayar dam.

IHRAM.CO.ID, JAKARTA – Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) berencana akan membawa masuk daging dari pembayaran dam haji tamattu' ke Indonesia. Prosesnya akan dilakukan dengan cara membuat pengemasan dengan ukuran kecil. 

Menurut Kepala BPKH Anggito Abimanyu, sebelumnya daging kambing dari pembayaran dam tidak dibagikan ke kaum dhuafa di Indonesia karena belum ada izin impor. Padahal, jamaah haji terbesar berasal dari Indonesia dan jumlah daging yang bisa masuk ke Indonesia dan dibagikan ke kaum dhuafa akan sangat besar. 

Baca Juga

"Jadi, nanti bentuknya dalam kemasan 500 gram isi 20 potong daging kambing, supaya bisa lebih mudah dikirim. Kuponnya akan dikumpulkan oleh para travel haji," ujar Anggito dalam penandatanganan kerja sama dengan travel haji dan umrah dalam 6th Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF) di Jakarta Convention Center (JCC), Kamis (14/11).  

Setelah dikumpulkan oleh travel haji dan umrah, kupon dam ini akan disampaikan ke pengelola kupon dam di Arab Saudi yang digandeng oleh Islamic Development Bank (IDB). Dari sana, kambing dam dan kurban yang telah disembelih akan dikemas agar dapat dibawa ke Indonesia.  

BPKH menargetkan pengiriman 10 ribu kambing dengan jumlah sekitar 20 ribu kemasan. Jumlah ini diakuinya masih kurang dari jumlah jamaah haji yang dibawa oleh asosiasi travel haji dan umrah, yakni sekitar 17 ribu jamaah. 

"Tahun ini ada pabrik industrinya yang dapat sertifikasi dari IDB, selama ini kesulitan karena belum ada perusahaan yang disertifikasi untuk bisa mengelola ini. Ini bisa siap saji tinggal dimakan. Insya Allah berkah untuk kaum dhuafa," ujar Anggito.  

Ketua Himpuh, Baluki Ahmad, mengatakan pihak penyelenggara travel umrah dan haji siap menyalurkan manfaat dari pembayaran dam ini. Menurut Baluki, selama ini meskipun menjadi pembayar dam terbesar, Indonesia tidak mendapatkan manfaatnya yang besar.  

"Selama ini daging dam banyak dikirim ke negara-negara Afrika, padahal (dhuafa) kita kan juga memerlukan. Insya Allah dengan ini manfaat daging dam ini bisa kembali ke masyarakat Indonesia yang memerlukan, kami siap sebagai perpanjangan tangan," kata Baluki. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement