Selasa 26 Nov 2019 23:13 WIB

Sertifikasi Agen Umrah Tepat untuk Tingkatkan Layanan Jamaah

Sertifikasi agen umrah dilakukan untuk kualitas layanan..

Rep: Erdy Nasrul / Red: Nashih Nashrullah
Kegiatan tawaf saat umrah (Ilustrasi)
Foto: Ihram TV/Sadly Rachman
Kegiatan tawaf saat umrah (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID JAKARTA — Sertifikasi agen perjalanan haji dan umrah merupakan inovasi Pemerintah untuk meningkatkan pembinaan, pelayanan, dan perlindungan jamaah. 

Dengan proses tersebut, Kementerian Agama (Kemenag) menargetkan penyelenggaraan haji dan umrah Indonesia semakin berkualitas dan diakui dunia.

Baca Juga

“Sertifikasi ini adalah keniscayaan, karena dia adalah pengakuan,” imbuh Presiden Indonesia Saudi Arabia Business Council (ISABC), Muhammad Hasan, dalam perbincangan dengan Republika.co.id pada Selasa (26/11).

Bermodalkan pengakuan ini, masyarakat akan mendapatkan kepercayaan dan kenyamanan saat melaksanakan haji dan umrah. Mereka dapat khusyu melaksanakan ibadah di Tanah Suci dan menikmati segala tradisi dan budaya yang ada di sana.

Hasan yang sudah lebih dari 20 tahun terlibat dalam penyelenggaraan haji dan umrah menjelaskan sejumlah urgensi sertifikasi tersebut yaitu bahwa pertama untuk meningkatkan kepercayaan masyarakat dan dunia bahwa biro travel haji dan umrah di Indonesia sangat profesional dalam membina, melayani, dan melindungi para jamaah.

Akhir-akhir ini penyelenggaraan haji dan umrah dicoreng segelintir oknum travel. Meski sudah menerima pembayaran, mereka selalu mengulur waktu keberangkatan, bahkan menunda untuk terbang menuju Arab Saudi. Karena kecewa, jamaah memperkarakan hal itu ke meja hijau.

Uang yang digelapkan bernilai miliaran rupiah. “Ini harus dievaluasi. Kita tidak bisa terus tercoreng dengan kasus-kasus oknum semacam ini,” kata Hasan.

Sertifikasi diyakininya akan mengangkat muruah biro travel. Mereka menjadi teruji dan mendapatkan kepercayaan publik.

Kedua, kualitas pembimbing ibadahnya diakui. Mereka berkompeten dan berpengalaman membimbing tamu Allah berdoa di tanah suci. 

Tak hanya berwawasan agama, tapi juga mengetahui seluk-beluk kehidupan di Arab Saudi, sehingga dapat menjelaskan segala hal tentang seluk-beluk Arab Saudi, terutama Tanah Suci Makkah dan Madinah.

Ketiga, dengan sertifikasi ini, jamaah akan tertangani dengan baik selama di tanah suci. Hal ini akan memudahkan pengawasan dan pelayanan yang dilakukan Kerajaan Saudi. Dengan begitu, mereka akan memberikan karpet merah untuk menyambut jamaah haji dan umrah Indonesia.

Untuk diketahui, kata Hasan, Indonesia merupakan negara terbesar kedua yang memberangkatkan Muslim berumrah setelah Pakistan. Berdasarkan data Kerajaan Saudi periode 31 Agustus-24 November, ada 306.461 warga Indonesia melaksanakan umrah di Tanah Suci.

Keempat, dengan sertifikasi, biro perjalanan tidak asal-asalan. Mereka akan meningkatkan permodalan, sumber daya manusia, dan pelayanan. Mereka akan membentuk ekosistem bisnis yang sehat dan menguntungkan berbagai pihak.

Selain itu, Hasan menjelaskan, biro travel haji dan umrah tidak semata-mata bisnis. “Salah besar bila menganggap seperti itu,” ujar pria asal Banten ini. Sebab di dalamnya ada juga unsur ibadah.

Mereka yang memang fokus mengelola biro perjalanan haji dan umrah, akan memaksimalkan konsentrasinya kepada pelayanan jamaah. Dengan begitu, tamu Allah merasakan kenyamanan dan khusyu beribadah.

Karena pelayanan terbaik, jamaah akan mendoakan biro perjalanan agar dibantu Allah. “Ini yang tak ternilai harganya. Doa ini akan membuka pintu rezeki dan keberkahan yang luar biasa. Tentu akan menginspirasi banyak pihak dan membawa kebahagiaan untuk kita semua,” kata Hasan.

Karena itu, pihaknya mengimbau biro perjalanan untuk mengikuti prosedur sertifikasi dengan baik dan benar. Mereka tidak perlu takut menjalani proses tersebut, sebab itu adalah awal untuk menuju keberkahan.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement