Jumat 29 Nov 2019 09:58 WIB

BPKH Diminta Sampaikan Optimalisasi Dana Haji ke Calhaj

Masyarakat harus tahu biaya haji sesungguhnya.

Rep: Fuji E Permana/ Red: Muhammad Hafil
Pelunasan Biaya haji. (ilustrasi)
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Pelunasan Biaya haji. (ilustrasi)

IHRAM.CO.ID,JAKARTA -- Pengamat Haji dan Umrah Indonesia, Ade Marfuddin menyampaikan, Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) harus menyampaikan nilai manfaat dari optimalisasi dana haji kepada publik. Maka calon jamaah haji (calhaj) yang akan berangkat sekarang harus diberi tahu bahwa mereka sebenarnya menggunakan uang calon jamaah haji yang belum berangkat. 

Ade mengatakan, masyarakat harus tahu biaya haji sesungguhnya, karena biaya haji sebesar Rp 35.235.602 adalah biaya yang dibayar oleh jamaah. Artinya jamaah perlu tahu bahwa biaya haji sebenarnya bukan sebesar Rp 35 juta. 

Baca Juga

"Sehingga (jamaah haji) mendapat rumah yang dekat dan bagus itu perlu tahu itu disubsidi, tentu tidak cukup dengan biaya hanya Rp 35 juta, jangan mimpi dengan uang Rp 35 juta bisa dapat tempat yang nyaman saat berhaji," kata Ade kepada Republika, Kamis (28/11).

Ketua Umum Rabithah Haji Indonesia ini menegaskan, jamaah haji sangat perlu diberi tahu bahwa mereka melaksanakan ibadah haji bukan dengan uang Rp 35 juta, karena biaya sebenarnya untuk berhaji sekitar Rp 70 juta. Jadi sisanya disubsidi oleh optimalisasi dana haji yang dikelola dan diinvestasikan oleh BPKH. 

Sebelumnya, Kementerian Agama (Kemenag) mengusulkan besaran rata-rata biaya perjalanan ibadah haji tahun 2020 ke Komisi VIII DPR RI sebesar Rp 35.235.602. Ade mengatakan, seharusnya calon jamaah haji harus diberi tahu berapa optimalisasi dana haji yang dipakai oleh jamaah haji setiap tahun. Informasi ini yang perlu disampaikan oleh pemerintah, DPR dan BPKH ke publik. 

Menurutnya, BPKH harus menjelaskan ke masyarakat tentang manfaat dari uang yang dititipkan calon jamaah haji ke BPKH. Uang calon jamaah haji yang mengendap ini dikelola dan diinvestasikan oleh BPKH. Kemudian manfaatnya digunakan untuk mensubsidi calon jamaah haji yang berangkat tahun ini.  . 

Ia menjelaskan, uang yang digunakan untuk mensubsidi calon jamaah haji yang berangkat tahun ini adalah uang jamaah yang belum berangkat haji. "Maka minta ridho dan keikhlasan ke orang yang belum berangkat haji karena dananya dipakai oleh jamaah haji yang berangkat tahun ini, ini yang perlu dibuka ke publik," tegasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement