Sabtu 30 Nov 2019 13:03 WIB

Jasa Zubaidah Bebaskan Jamaah Haji dari Kehausan

Upaya meningkatkan fasilitas pendukung untuk jamaah haji telah dilakukan sejak lama

Rep: Zahrotul Oktaviani/ Red: Agung Sasongko
Haji
Haji

IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Upaya meningkatkan fasilitas pendukung untuk jamaah haji telah dilakukan sejak lama. Di masa Abbasiyah misalnya, dibangun saluran air guna memenuhi kebutuhan air jamaah haji.

Adalah Ratu Zubaidah binti Ja'far, Istri Khalifah Harun al-Rasyid, sosok dibalik pembangunan saluran air tersebut. Sejarawan Ibnu al-Jawzi mencatat, Kala itu sang ratu menunaikan haji dan melihat penderitaan jamaah yang ke kurangan air. Banyak jamaah me rasa kepanasan, kehausan, bahkan meninggal dunia kala melaksanakan wukuf.

Ia pun bertekad memberi minum bagi mereka. Tak lama, ia memanggil bendaharanya. Dia memerintahkan untuk mendatangkan para arsitek serta para pekerja agar membuat saluran air di tengah pegunungan dan padang pasir hingga sampai di Makkah. Ini pekerjaan yang tidak mudah. Saluran air dibangun melintasi gunung yang bebatuan terjal serta bukit pasir.

Saluran air ini dibuat membentang dari Kufah di Irak hingga Rafha, yang berbatasan dengan Saudi. Dari Rafha, saluran ini berlanjut hingga Fida dengan jarak kira-kira 120 km di sebelah tenggara. Jalur air dilanjutkan dari Fida hingga ar-Rabdzah (terletak 190 km dari Madinah ke arah timur, dengan jarak 350 km) dan berakhir di Makkah.

Mendengar rencana tersebut, para insinyur Abbasiyah sempat memperingatkan tentang besarnya biaya dan hambatan teknis untuk merampungkan proyek ter sebut. Namun, peringatan itu hanya dianggap angin lalu. Sang bendahara sendiri sempat berkata, "Pekerjaan ini membutuhkan biaya yang amat besar." Mendengar hal tersebut, Zubaidah menjawab, "Kerjakanlah! Walaupun harus membuat kapak dengan dinar."

Megaproyek pembuatan saluran air ini disebut menghabiskan 1 juta dinar. Dengan izin Allah SWT, terwujudlah cita-cita pembuatan saluran air ini. Dengan adanya fasilitas ini, air meng alir dengan derasnya kepa da para penduduk Makkah dan orang-orang yang berhaji. Mereka dapat minum kapan saja. Tanpa khawatir tak ada air.

Selain itu, ratu dikenal dengan megaproyek Jalur Zubai dah, yakni proyek jalan untuk memudahkan jamaah haji. Jalur perjalanan ini dibangun dengan basis arsitektur dan logistik mo dern. Untuk membuat jalur ini, pekerja memulai dengan membuka jalan, mendirikan waduk, me ngebor sumur. Mereka pun membangun perumahan serta tempat peristirahatan (rest area) di se panjang jalur perjalanan tersebut.

Dia juga mendirikan sejumlah tempat peristirahatan dan telaga air raksasa di Mina dan Arafah. Pada zaman Abbasiyah, Fida adalah kota terpenting di jalur per jalanan Zubaidah. Letaknya strategis karena berada di te ngahtengah antara Kufah dan Makkah.

Fida pada masa itu telah dipersiapkan oleh Khilafah Ab basiyah untuk menyambut para jamaah haji dan umrah dengan makanan, minuman, dan ken da raan yang me reka butuhkan. Jamaah haji dan umrah bisa menitipkan ba rang-barang dan kenda raan me re ka kepada penduduk Fida, un tuk mereka ambil kem bali sepulang mereka dari Tanah Suci. Karena itu, nama Fida ter ukir dalam syair Arab, Zahir bin Abi Salma.

Zubaidah menghabiskan hariharinya dalam ketaatan kepada Allah SWT. Ia mempersiapkan simpanan yang paling berharga untuk menghadapi hari yang tak lagi berguna selain amal kebaikan yang kekal. Zubaidah meninggal saat berusia 71 tahun dan dima kam kan di Baghdad. Ia merupa kan sosok yang terpelihara dari perbuatanburuk, mutiara yang tersimpan, pemberi minum orang-orang yang pergi haji, penolong orang-orang yang terzalimi, penyabar, serta cerdas.

Imam Ibnu Jauzi sempat bertutur tentang kisah Zubaidah. Ia berkata, "Ia memberi minum pen duduk Makkah, pada ketika air satu kolah (ukuran air tersebut) seperti 1 dinar, ia mengalir kan air se jauh 10 batu yang membelah bu kit hingga air itu dapat mengalir dari sumber mata air ke tanah haram. Mata air tersebut dinama kan Mata Air Zubaidah dan men jadi salah satu sumber mata air di daerah Mekah. Letaknya di ujung lembah Nu'man, sebelah Timur Mekah."

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement