Ahad 01 Dec 2019 05:36 WIB

IPHI Targetkan Buka ''Warung Haji'' di 10 Provinsi

Pembentukan Warung Haji demi memperkuat ekonomi umat.

Rep: Ali Yusuf/ Red: Gita Amanda
Ketua dewan penasehat IPHI Djoko Santoso menyampaikan sambutan saat acara Rakernas Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia di Gedung Nusantara V, komplek DPR MPR,  Senayan, Jakarta, Sabtu (30/11).
Foto: Thoudy Badai_Republika
Ketua dewan penasehat IPHI Djoko Santoso menyampaikan sambutan saat acara Rakernas Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia di Gedung Nusantara V, komplek DPR MPR, Senayan, Jakarta, Sabtu (30/11).

IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia (IPHI) akan membentuk Warung Haji demi memperkuat ekonomi umat. Penguatan ekonomi umat melaui Warung Haji ini akan dibahas dalam rapat kerja nasional (Rakernas) IPHI ke XV tahun 2019.

"Dalam penguatan ekonomi umat ini kita juga menggunakan prasarana yang ada. Yaitu jaringan-jaringan kepengurusan di daerah seperti membuat Warung Haji," kata Ketua Umum IPHI H Ismed Hasan Putro saat ditemui Republika setelah pembukaan Rakernas di gedung DPR/MPR, Sabtu (30/11) lalu.

Baca Juga

Ismed Hasan Putro mengatakan, konsep Warung Haji akan dimatangkan di rakernas IPHI ke-XV tahun 2019. Warung Haji yang tersebar di Kabupaten dan kota di Indonesia ini akan menyediakan kebutuhan dasar umat seperti beras, minyak gorong, gula, kopi, teh dan air mineral dan lain-lain.

Jadi nantinya, Warung Haji milik pengusaha IPHI yang tersebar di beberapa Kabupaten dan Kota akan menghimpun semua kebutuhan dasar umat. Menurut dia, jika kebutuhan dasar itu dikuasai, maka akan menjadi modal umat untuk bangkit.

"Malalui Warung Jaji itu kita ingin membangun dimensi ekonomi dari umat oleh umat dan untuk umat," katanya.

Untuk memperluas jaringan warung haji, IPHI akan menjalin kerja sama dengan ormas-ormas Islam yang seperti Muhammadiyah dan Nahdatul Ulama (NU) dan ormas Islam lainnya. Kerja sama penting dilakukan demi menambah kekuatan. 

"Kita sinergikan kekuatan ini bersama Muhammadiyah, NU dan ormas lainnya untuk mempertahankan kekuatan ekonomi umat," katanya.

Ismed mengatakan, IPHI menargetkan Warung Haji ada di 10 provinsi. Sebagai penjajakan di awal tahun 2020 Warung Haji akan disedikan di wilayah Jabodetabek, Jawa Tengah seperti Semarang,  Jawa Timur di Kota Batu,  Malang, Makassar, Medan dan Aceh.

"Kita akan buka nanti pioner simpul-simpul awalnya di 10 provinsi kota. Minimal idealnya Warung Haji itu ada 15 di setiap kota," katanya.

Ia memperkirakan, masing investasi untuk bisa berdirinya Warung Haji itu minimal Rp 350 juta. Untuk menjalankan Warung Haji ini, kata Ismed IPHI sudah melakukan kerja sama dengan beberapa bank syariah. Menurutnya program ini mesti didukung perbankan syariah demi memperkuat ekonomi umat Islam.

Ismed memastikan, jika ekonomi umat Islam kuat, maka umat akan memberikan kontribusi dalam menjaga stabilitas nasional. Karena kata dia, stabilitas nasional tidak akan bisa dijaga oleh umat itu sendiri jika ekonominya lemah.

"Jika lemah ekonominya maka ketidak adilan akan terus muncul ke permukaan," katanya.

Untuk itu, kata dia, rakernas tahun ini IPHI konsen terhadap penguatan ekonomi umat, demi menciptakan alumni haji menjadi pengusah-pengusah Islam yang kelak dapat memberikan kontribusi kepada bangsa dan negara.

"IPHI kedepan bukan saja membina yang sudah mapan, bukan saja menghimpun yang sudah tampil di permukaan tapi juga kita mendidik alumni haji yang masih muda-muda agar bisa tertarik terjun di bidang bisnis pangan dan juga membangun kekuatan ekonomi lewat jaringan," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement