Senin 23 Dec 2019 13:41 WIB

Pengusaha Berangkatkan Satu Korban First Travel Umrah

Pengusaha yang menolong korban First Travel umrah tak ingin namanya disebut.

Rep: Ali Yusuf/ Red: Muhammad Hafil
Persatuan Jamaah Korban First Travel (Pajak FT) menggalang dana berangkatkan umrah korban First Travel Lansia dan Dhuafa.
Foto: Republika/Ali Yusuf
Persatuan Jamaah Korban First Travel (Pajak FT) menggalang dana berangkatkan umrah korban First Travel Lansia dan Dhuafa.

IHRAM.CO.ID,JAKARTA--Persatuan Jamaah Korban First Travel (Pajak FT) mendapat uang Rp 2,6 juta dari hasil penggalangan bantuan untuk jamaah korban First Travel. Uang hasil dari penggalangan bantuan ini nantinya digunakan untuk berangkatkan umrah jamaah lansia, dhuafa dan jamaah yang belum pernah umrah dan haji. 

"Alhamdulillah sudah terkumpul dari hasil penggalangan dana ini sebesar Rp 2,6 juta," kata Ketua Pajak FT Ario Tedjo kepada Republika, Sabtu (20/12).

Baca Juga

Ario mengatakan, selain mendapatkan uang pada saat penggalangan dana itu juga ada satu pengusaha Penyelenggara Perjalanan Ibadah Umrah (PPIU) memberikan satu paket  umrah untuk jamaah dengan katagori lansia, dhuafa dan jamaah yang pernah umrah atau haji.

"Alhamdulillah pengusaha travel yang  yang direncanakan berangkatkan satu jamaah. Kami tak bisa menyampaikan nama travelnya karena pemilik travel tidak mau disebut namanya cuma daerahnya di Ciledug," ujarnya. 

Ario menyampaikan terima kasih kepada semua donatur yang telah memberikan support dalam bentuk materi. Ia berharap apa yang telah diberikan kepada jamaah korban First Travel dibalas kebaikan oleh Allah SWT. 

"Kami berdoa semoga apa yang telah diberikan kepada kami menjadi pahala di sisi Allah," katanya.

Penggalangan bantuan ini digelar di salah satu kediaman jamaah korban First Travel wilayah Kebon Jeruk, Jakarta Barat. Penggalangan dana ini digelar bersamaan dengan agenda silaturahmi dan pengajian bulanan. 

Ario Tedjo menyampaikan apresiasi atas penggalangan dana ini. Menurut Ario penggalangan dan ini dilakukan secara spontan dan penuh sukarela oleh salah satu jamaah korban First Travel kepada karib dan kerabatnya pada acara itu.

"Kami terimakasih kepada teman-teman Pajak FT yang telah berinisiatif menggalang bantuan untuk berangkatkan saudara-saudari kami yang lansia, dhuafa dan yang  belum pernah umrah dan haji," katanya.

Ario mengatakan, setelah Menteri Agama Fachrul Razi menyampaikan akan berangkatkan jamaah secara bertahap, banyak jamaah korban First Travel yang masuk di keanggotaan Pajak FT resah dan bertanya kapan akan dimulai pemberangkatan.

"Setelah Pak Fachrul bilang mau berangkatkan kami, banyak jamaah yang bertanya ke sekretariat Pajak FT kapan dimulai akan diberangkatkan umrah," katanya.

Tentu hal ini kata dia, sekretariat Pajak FT tidak bisa menjawab pertanyan-pertanyaan jamaah. Karena hal itu merupakan statementnya Menteri Agama Fachrul Razi yang mestinya dijawab langsung oleh orang yang mengeluarkan statetmennya. 

"Kami berharap apa yang disampaikan Pak Menteri itu terealisasikan," katanya.

Ario menuturkan, karena banyaknya pertanyaan dari jamaah kapan akan diberangkatkan, Sekretariat Pajak FT mengambil inisiatif mencari donatur yang mau ikhlas berangkatkan umroh jamaah korban First Travel yang syarat dan ketentuannya lansia dhuafa dan jamaah yang belum pernah umrah dan haji. 

"Kami telah menemui donatur dan mengirim surat permintaan bantuaan ke beberapa korporasi, pengusah dan banyak pihak lainnya yang kami temui," katanya.

Ario mengaku bersyukur sebelum ada kegiatan penggalangan dana ini ada tujuh pengusaha Penyelenggara Perjalanan Ibadah Umrah (PPIU) melakukan gerakan kemanusiaan untuk berangkatkan jamaah korban pada penipuan travel. Ario berharap gerakan kemanusian yang diberi nama Save Their Umrah banyak yang mendukung.

"Dukungan tak mesti meteri tetapi bisa solusi bagaimana akhirnya kami bisa berangkatkan," katanya.

Dalam acara ini penyelenggara penggalang bantuan mengundang Gubernur DKI Anies Baswedan. Namun Anies berhalangan hadir dan mewakilinya kepada pejabat struktural DKI di bawahnya. 

Pantauan Republika, selain menggelar acara silaturahmi, ceramah dan do’a bersama, para undangan yang hadir terlihat prihatin dengan kejadian yang menimpa jamaah korban FT. Mereka terlihat merogoh sakunya mengambil uang untuk disumbangan kepada panitia di dalam acara tersebut.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement