IHRAM.CO.ID,JAKARTA—Ketua Umum Badan Pengurus Pusat Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (BPP Hipmi) Mardani H Maming meminta Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) menyelidiki agen yang memonopoli dan kartel penjualan tiket pesawat maskapai Garuda Indonesia. Terutama, terkait penyelenggaraan ibadah umrah.
“Kita minta KPPU secepatnya turun tangan, menyelidiki dugaan ini. Umat mau ibadah kok tiket pesawat Garuda dimonopoli oleh lima agen ini, ” ujar Maming di Jakarta seperti dalam keterangan tertulis yang diterima Republika, Senin (30/12).
Akibatnya, harga tiket kemudian menjadi mahal. Sebab travel-travel kecil ini wajib membeli ke kelima agen di atas.
Kita minta KPPU ungkap dugaan adanya permainan di internal Garuda dan kelima agen ini. Lima agen yang diminta untuk diselidiki yakni Kanomas Arci Wisata, Smart Umrah, Nur Arima Awali (NRA), Aero Hajj, dan Wahana Travel.
Dugaannya bukan tanpa alasan, ia menyebutkan agen-agen atau wholeseller telah memblok tiket Garuda Indonesia Airlanes untuk rute MEA/Umrah. Reservasi dan pembelian tiket harus lewat agen-agen diatas.
Akibat dari dugaan kartel ini, pihaknya mengaku mendapat laporan sejumlah travel umrah merugi. Marginnya semakin kecil sebab konsumen mesti membeli tiket secara berjenjang.
"Dugaan kita ada indikasi kuat kartel tiket untuk rute middle east airlaines (MEA) atau Umrah,” ujar Maming.
Selain itu, pihaknya menduga persoalan ini membuat persaingan usaha penjualan tiket atau keagenan berlangsung tidak sehat. Ia menyebutkan ini diduga melanggar Undang-undang (UU) nomor 5 tahun 1999 tentang larangan praktek monopoli dan persaingan usaha tidak sehat, misalnya dalam pasal 17 ayat 1 tentang monopoli disebutkan jika pelaku usaha dilarang melakukan penguasaan atas produksi dan atau pemasaran barang dan atau jasa yang dapat mengakibatkan terjadinya praktek monopoli dan atau persaingan usaha tidak sehat.
Maming mengatakan, berbeda dengan Garuda, tiket maskapai lainnya dijual secara bebas ke pasar dan tidak terkonsentrasi pada sejumlah agen tertentu.
“Sehingga tiket maskapai lainnya dengan mudah ditemukan dipasar atau platform lainnya,” ujarnya.
Praktik ini tak hanya merugikan pesaing agen lainnya namun juga konsumen. Karena itu, Hipmi mendesak KPPU menyelidiki praktik semacam ini dilakukan karena pasti ada permainan.
"Tolong diselidiki dugaan ini. Ini membuat umat Islam semakin susah mendapat tiket untuk umrah,” katanya.