IHRAM.CO.ID, BANDAR LAMPUNG – Setelah tertunda bertahun-tahun, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung kebut persyaratan Bandara Internasional Radin Inten II Branti menjadi embarkasi haji penuh pada tahun 2020. Selama ini, bandara tersebut berfungsi sebagai bandara embarkasi haji antara.
Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Lampung Bambang Sumbogo mengatakan, persiapan perwujudan Bandara Radin Inten II menjadi embarkasi haji terus dikebut, agar dapat terealisasi pada tahun ini. Persyaratan demi persyaratan terus dilengkapi, agar segera terwujud pemberangkatan jamaah calon haji langsung dari Lampung ke Tanah Suci Makkah dan Madinah.
“Persiapan dan persyaratan terus dilakukan,” kata Bambang Sumbogo di sela-sela rapat pembahasan bandara embarkasi haji penuh tahun 2020 di Pemprov Lampung, Kamis (9/1).
Saat ini, ujar dia, masih menunggu proses perizinan Kementrian Perhubungan dan juga meminta Kemenhub melakukan mediasi dengan Badan Otoritas Penerbangan sipil Arab Saudi.
Sedangkan secara fisik, ia mengatakan kondisi Bandara Radin Inten II Branti telah siap melakukan penerbangan ke luar negeri. Landasan pacu pesawat berbadan besar sudah direkonstruksi. Landasan pacu bandara telah dilengkapi dengan Instrument Landing System (ILS).
ILS, kata dia, Dishub sudah mengajukan sejak tahun 2013 dan mendapatkan persetujuan tahun 2017. Sedangkan packing stand telah dipenuhi.
Keberadaan pesawat yang akan mengangkut jamaah calon haji, Bambang mengatakan, jamaah akan menggunakan pesawat jenis Airbus A330 dengan kapasitas 360 penumpang.
Jamaah calon haji asal Lampung yang berangkat menunaikan rukun Islam kelima tersebut selalu bertamah. Berdasarkan kuota yang diperoleh Provinsi Lampung jumlah jamaah calon haji yang akan diterbangkan ke Tanah Suci sebanyak 7.445 jamaah dengan penerbangan sebanyak 22 kloter.
Pada akhir tahun lalu, jamaah umrah asal Lampung telah melakukan penerbangan perdana dari Bandara Radin Inten II Branti Lampung menuju Jeddah. Penerbangan perdana langsung tanpa transit di Bandara Soekarno-Hatta Cengkareng tersebut berlangsung lancar dan sukses.
Sebelumnya, pada pemberangkatan jamaah calon haji status Bandara Radin Inten II masih embarkasi haji antara sejak tahun 2004. Artinya, jamaah diberangkatkan dari Bandara Radin Inten II menuju Bandara Soekarno-Hatta, dan menunggu keberangkatan penerbangan ke Jeddah atau Madinah.
Rusli, pengelola biro perjalanan haji dan umrah di Bandar Lampung, berharap pemerintah pusat segera meresmikan Bandara Radin Inten II Branti menjadi bandara embarkasi haji penuh tahun 2020. Menurut dia, tidak ada halangan dan hambatan lagi untuk segera melaksanakannya tahun ini, agar biaya perjalanan haji jamaah lebih murah.
“Bandaranya sudah status internasional. Jamaahnya banyak, dan juga kalau berangkat langsung ada penghematan biaya,” ujarnya.
Wanto, jamaah haji yang berangkat tahun lalu, mengatakan, ibadah haji adalah ibadah fisik, jadi jamaah calon haji yang rata-rata banyak yang sudah tua, hendaknya dikurang beban perjalanan. Salah satunya, ujar dia, tidak keberangkatan tidak lagi harus transit dan menunggu lama.
“Ibadah haji ibadah fisik. Kondisi fisik jamaah sangat menentukan perjalanan ibadah hajinya di Tanah Suci. Kalau berangkat banyak menunggu tentu menyulitkan jamaah ketika berada di Tanah Suci nanti,” katanya.