IHRAM.CO.ID, MAJALENGKA – Keputusan pemerintah untuk memberangkatkan calon jamaah haji (calhaj) asal Jawa Barat melalui Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati, Kabupaten Majalengka, ditanggapi beragam.
Salah seorang calhaj asal Kabupaten Majalengka, Andi Azis Muhtarom (33 tahun), mengaku mendukung keberangkatan haji dari BIJB Kertajati. Namun, dia meminta agar perjalanan rombongan calhaj dari asrama haji di Bekasi ke Kertajati nantinya tidak terkendala macet di jalan.
‘’Saya sih mendukung. Asal jangan macet di jalannya,’’ ujar Azis kepada Republika, Selasa (21/1).
Selain itu, Azis juga meminta agar saat kepulangannya nanti, dia tak perlu lagi harus kembali ke asrama haji di Bekasi setelah mendarat di BIJB Kertajati. Dengan demikian, dia tidak perlu menguras tenaga dan menghabiskan waktu untuk pulang pergi ke Bekasi.
‘’Inginnya setelah mendarat di Kertajati, langsung pulang karena saya kan tinggal di Majalengka. Jadi gak perlu bolak-balik,’’ kata Azis.
Azis menilai, keberangkatan para calhaj melalui BIJB Kertajati juga bisa memberikan kesempatan bagi para calhaj untuk tidur dan beristirahat selama dalam perjalanan Bekasi – Kertajati. Pasalnya, para calhaj harus mengurus berbagai dokumen saat di asrama haji sehingga tidak bisa beristirahat dengan cukup.
‘’Nanti di mobilnya kan bisa tidur,’’ tutur Azis.
Sementara itu, salah seorang calhaj asal Kabupaten Indramayu, Abdullah, meminta agar keputusan pemerintah itu dibarengi dengan peningkatan kualitas pelayanan terhadap calhaj. Di antaranya, menyangkut pendampingan tim kesehatan yang maksimal.
‘’Untuk mengurus berbagai dokumen saat di asrama haji saja sudah menguras tenaga. Apalagi setelah itu harus menempuh perjalanan menuju bandara di Majalengka. Pasti lebih capek,’’ terang Abdullah.
Untuk itu, Abdullah meminta agar pendampingan tim kesehatan ditingkatkan untuk mengantisipasi adanya calhaj yang sakit karena kelelahan. Hal itu terutama bagi para calhaj kelompok risiko tinggi (risti).
Selain peningkatan pendampingan kesehatan, Abdullah juga meminta agar keputusan pemerintah itu dibarengi dengan pemberian jatah makan bagi calhaj selama dalam perjalanan Bekasi – Kertajati. Dengan demikian, kebutuhan makan para calhaj bisa terjamin.
Sementara itu, salah satu pengisi/penceramah manasik KBIH di Kota Cirebon, Ustaz Dede Muharam, saat dimintai tanggapannya, menilai, jika dilihat sepintas, keinginan pemerintah untuk menghidupkan BIJB dengan memberangkatkan calhaj melalui bandara itu memang tepat. Dia mengatakan, ribuan jamaah yang akan berangkat dari BIJB Kertajati akan bisa memberikan multiple efek ekonomi dan lainnya.
‘’Tapi kalau dari sisi pelayanan pada jamaah, justru dengan bolak-balik ke Bekasi dan Kertajati itu tidak bisa memberi kenyamanan pada jamaah. Mereka malah kelelahan dan tidak efektif. Semoga hal itu tidak dipaksakan oleh pemilik kebijakan tersebut,’’ tandas pria yang juga Direktur salamtour.com tersebut.