Ahad 23 Feb 2020 20:53 WIB

Masjid Quba, Masjid Pertama Dibangun Nabi Muhammad (2)

Masjid Quba didirikan saat Nabi Muhammad hijrah dari Makkah ke Madinah.

Jamaah haji memenuhi Masjid Quba, Madinah, Sabtu (21/7). Masjid yang terletak sekitar 10 kilometer dari Madjid Nabawi ini berdiri di lokasi tempat Rasulullah SAW membangun masjid pertama.
Foto: Republika/Fitriyan Zamzami
Jamaah haji memenuhi Masjid Quba, Madinah, Sabtu (21/7). Masjid yang terletak sekitar 10 kilometer dari Madjid Nabawi ini berdiri di lokasi tempat Rasulullah SAW membangun masjid pertama.

IHRAM.CO.ID,  MADINAH -- Masjid Quba pernah mengalami kerusakan pada masa pemerintahan Usman ibn Affan RA, kemudian dilakukan renovasi pada beberapa bangunan masjid. Pada masa Abdul Malik bin Marwan dilakukan perluasan bangunan Masjid Quba.

Meskipun tampak sederhana, Masjid Quba dianggap sebagai awal mula seni arsitektur Islam. Bahkan, berbagai masjid yang dibangun di abad ke-18-20 sekarang ini, banyak yang meniru model bangunan Masjid Quba.

Baca Juga

Bangunan Masjid Quba ini tampak begitu bersahaja. Seperti masjid pada umumnya, ia mempunyai empat sisi. Di sebalah utara terdapat serambi sebagai tempat ibadah yang bertiang pohon kurma, dengan atap datar dari pelepah dan daun kurma bercampurkan tanah liat.

Ketika masa pemerintahan Umar bin Abdul Aziz RA, ia mengembangkan Masjid Quba dan memperluas serta memperkokohnya dengan batu-batu kapur, membuat kubah-kubah dari batu dan di tengahnya di pasang tiang dari besi dan timah.

Ia juga menghiasinya dengan mozaik, membuat menara, mengatapinya, dan menjadikan bagian masjid menjadi lebih luas dan lapang. Umar bin Abdul Aziz RA adalah orang yang pertama kali membangun menara Masjid Quba.

Seiring perjalanan waktu, masjid ini mengalami perbaikan lagi pada masa Jamaluddin Al-Ashfahani, seorang menteri Bani Zanki dari Kerajaan Mosul, tahun 555 H. Kemudian, dilakukan renovasi lagi pada masa Dinasti Utsmaniyah hingga Suudiyah, sekarang ini.

Mengutip buku yang berjudul Sejarah Madinah al-Munawwarah yang ditulis Dr Muhammad Ilyas Abdul Ghani, Masjid Quba ini telah direnovasi dan diperluas pada masa Raja Fahd Ibn Abdul Aziz pada 1986. Renovasi ini menghabiskan biaya sebesar 90 juta riyal. Dari zaman Raja Fahd ini, masjid tersebut mampu menampung jamaah hingga 20 ribu orang.

Di tengah terdapat ruangan terbuka yang disebut shan. Di dalam ruangan terdapat sumur sebagai tempat wudlu. Kebersihan masjid senantiasa terjaga, dan udara serta cahaya matahari mampu menyinari seluruh area masjid dengan leluasa.

Masjid ini memiliki 19 pintu. Dari 19 pintu ini terdapat tiga pintu utama. Ketiga pintu utama tersebut berdaun pintu yang sangat besar dan ini menjadi tempat masuk para jamaah ke dalam masjid. Dua pintu diperuntukkan bagi jamaah laki-laki dan satu pintu lagi untuk jamaah perempuan. Di seberang ruang utama masjid, terdapat ruangan yang dijadikan tempat belajar-mengajar. Ruangan lainnya terdapat bagian untuk perpustakaan, perkantoran, toko, dan lainnya.

sumber : Harian Republika
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement