IHRAM.CO.ID, RIYADH -- Arab Saudi telah menangguhkan sementara waktu umat Islam yang masuk ke negaranya untuk melakukan umrah. Kebijakan ini dibuat terkait kekhawatiran mereka terhadap penyebaran wabah virus corona yang mematikan.
Media Arab Saudi, Arab News, yang dilansir Anadolu Agency, Kamis (27/2) melaporkan, Kementerian Luar Negeri Arab Saudi menyatakan bahwa kebijakan penangguhan tersebut tidak hanya untuk calon jamaah umrah, tapi juga berlaku bagi mereka yang ingin mengunjungi Masjid Nabawi di Madinah.
Virus corona baru, yang secara resmi dikenal sebagai COVID-19, telah membunyikan peringatan global, di mana China, pusat penyebaran wabah, melaporkan lebih dari 2.700 kematian dan para pakar kesehatan bergulat untuk menemukan obatnya.
Di luar daratan China, virus telah menyebar ke lebih dari 30 negara, termasuk AS, Inggris, Singapura, Prancis, Rusia, Spanyol, dan India. Organisasi Kesehatan Dunia telah menyatakan wabah itu sebagai darurat kesehatan internasional.
Sebelum munculnya penangguhan sementara umroh ke Saudi, di Indonesia, pelaku travel umroh dan haji optimistis minat ibadah umroh akan terus meningkat seiring perbaikan kondisi ekonomi. Salah satunya terlihat dari indikator membaiknya daya beli masyarakat.
Menurut Ketua Umum Sarikat Penyelenggara Umroh dan Haji (SAPUHI), Syam Resfiadi, pemerintah telah melakukan berbagai upaya agar kondisi ekonomi nasional kembali pulih dengan mempercepat penyaluran anggaran.
"Presiden Jokowi telah memerintahkan agar anggaran besar yang ada di pemerintahan segera disalurkan. Karena itu, kami optimistis ekonomi akan lebih baik, begitupun daya beli masyarakat," ujar Syam kepada wartawa usai pembukaan pameran 'Umroh Juara' di Trans Studio Mall, Rabu (26/2).
Syam mengatakan, perbaikan ekonomi mendorong bisnis travel umroh kembali bergairah. Di dua bulan pertama tahun ini, jumlah keberangkatan umroh meningkat dibandingkan tahun lalu.
Bisnis umroh, kata dia, pada tahun lalu terkena dampak kenaikan kurs sejumlah mata uang asing. Ketika itu, kurs rupiah nyaris menyentuh Rp15.000 terhadap dolar Amerika Serikat. Sedangkan pada tahun ini, kurs rupiah relatif stabil sehingga memberi waktu pelaku ekonomi dan masyarakat melakukan penyesuaian.
"Seiring meningkatnya daya beli masyarakat, kami berharap jumlah jamaah umroh bisa mencapai 2 juta orang. Sedangkan realisasi tahun lalu, hanya sekitar 1 jutaan jemaah," katanya.
Saat ini, kata dia, jumlah anggota SAPUHI mencapai 235 travel umrah dan haji. Setiap bulan mampu memberangkatkan sekitar 100 ribu jemaah. Untuk mendorong minat masyarakat untuk umrah, SAPUHI gencar melakukan sosialisasi, salah satunya melalui pameran 'Umroh Juara' yang berlangsung 26 Februari hingga 1 Maret.
"Kami ingin memulihkan minat umrah yang sempat turun akibat ulah travel nakal. Masyarakat tidak perlu khawatir karena travel yang hadir sudah terdaftar, berpengalaman dan terpercaya," katanya.
Terkait penyebaran penyakit, sementara hingga saat ini, belum ada laporan soal warga di Indonesia yang terpapar virus corona. Wakil Presiden Ma'ruf Amin memuji antisipasi yang dilakukan Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto beserta jajaran dalam menangkal masuknya virus Corona ke Indonesia.
Wapres mengatakan, ini juga yang membuat Indonesia hingga kini belum menemukan laporan orang yang terpapar virus Covid-19 ke Indonesia "Bapak Menkes, publik Indonesia, beliau ini sibuk sekali, sedang menangkal Corona, tidak pernah berhenti-henti supaya Indonesia tidak terpapar oleh Corona, ini beliau lah ini penjaga gawangnya," ujar Ma'ruf di hadapan Kongres Umat Islam Indonesia VII Tahun 2020 di Hotel Novotel Pangkalpinang, Bangka Belitung, Rabu (26/2)
Dia pun bersyukur belum ada laporan orang terpapar virus Covid-19 di Tanah Air. Ia juga berharap antisipasi ini terus dilanjutkan agar Indonesia tidak terpapar virus yang sudah menyebar ke banyak negara tersebut.