Selasa 03 Mar 2020 14:35 WIB

Jusuf Kalla: Masyarakat Perlu Berhati-hati Tapi tak Perlu Panik

Masyarakat perlu mempersiapkan diri tapi jangan panik dan tetap waspada

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Esthi Maharani
Pekerja rumah sakit menggunakan masker di RSPI Sulianti Saroso, Jakarta, Senin (2/3/2020).
Foto: Antara/Rivan Awal Lingga
Pekerja rumah sakit menggunakan masker di RSPI Sulianti Saroso, Jakarta, Senin (2/3/2020).

REPUBLIKA.CO.ID., JAKARTA--Ketua Palang Merah Indonesia Jusuf Kalla (JK) mengimbau masyarakat tidak panik setelah ditemukan dua kasus pertama virus corona atau Covid-19 di Indonesia. Wakil presiden dua periode itu mengatakan, masyarakat perlu berhati-hati, tetapi tidak perlu panik berlebihan.

"Kita semua tentu harus mempersiapkan diri untuk hal-hal yang terjelek, tetapi jangan panik, tapi waspada. Jika mengalami gejala sakit seperti batuk, flu, demam, sesak napas, segera periksakan diri ke fasilitas kesehatan karena mereka yang mengetahui kondisi saja," ujar JK dalam keterangan tertulis yang diterima wartawan, Selasa (3/3).

JK mengingatkan masyarakat untuk melakukan pencegahan diri dengan senantiasa hidup bersih, menjaga perilaku sehat dengan rajin mencuci tangan menggunakan sabun dan bila perlu antiseptik setelah beraktivitas. Ia mengatakan, meskipun tidak wajib bagi yang sehat, penggunaan masker disarankan jika berada di tempat umum seperti tranportasi umum dan tempat ramai yang berdesakan.

"Tidak apa-apa pakai masker juga karena sangat penting semua, karena merasa khawatir. Namun, tidak perlu panik, tapi perlu berhati hati," ujarnya.

Ia pun sangat menyarankan agar orang yang tidak dalam kondisi fit untuk menggunakan masker. Pasalnya, JK mengatakan, masa inkubasi virus corona antara 14-28 hari.

"Bagi yang sakit tentu wajib menggunakan masker, tetapi kalau sakit ya ke rumah sakit. Masa inkubasi itu 14 hari. Jadi, bisa saja orang tidak merasakan sakit, tapi dia sudah kena," ujar JK.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengumumkan dua kasus pertama positif virus corona (Covid-19) di Indonesia. Dua orang ini sempat berinteraksi dengan warga negara Jepang yang juga lebih dahulu dinyatakan positif terjangkit corona.

"Seorang ibu yang umurnya 64 tahun dan putrinya yang berumur 31 tahun dicek oleh tim kita. Ternyata pada posisi yang sakit. Dicek dan tadi pagi saya mendapatkan laporan dari Pak Menkes bahwa ibu ini dan putrinya positif corona," ujar Jokowi di Istana Merdeka, Senin (2/3).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement