Kamis 05 Mar 2020 06:49 WIB

Terkait Corona, Keberangkatan Jamaah Haji Diharap Dipastikan

Pemerintah diharap komunikasi ke Saudi soal haji

Rep: Imas Damayanti/ Red: Muhammad Hafil
Terkait Corona, Keberangkatan Jamaah Haji Diharap Dipastikan. Foto: Suasana Masjidil Haram yang dipadati jamaah umrah dari berbagai negara, Makkah, Senin (24/2) lalu. Pemerintah Arab Saudi menghentikan jamaah umrah memasuki wilayah negaranya untuk menghindari penyebaran virus covid-19.
Foto: Amr Nabil/AP
Terkait Corona, Keberangkatan Jamaah Haji Diharap Dipastikan. Foto: Suasana Masjidil Haram yang dipadati jamaah umrah dari berbagai negara, Makkah, Senin (24/2) lalu. Pemerintah Arab Saudi menghentikan jamaah umrah memasuki wilayah negaranya untuk menghindari penyebaran virus covid-19.

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- Ketua Komisi VIII DPR RI Ace Hasan Syadzily menilai, pemerintah perlu melakukan negosiasi dan pembicaraan intens kepada Pemerintah Arab Saudi mengenai nasib jamaah haji pada tahun ini. Sebab, penutupan akses ibadah ke Tanah Suci belum dapat dipastikan kapan berakhir.

Menurut Ace, negosiasi dan pembicaraan intens itu diperlukan mengingat terdapat 221 ribu calon jamaah haji Indonesia yang siap berangkat menunaikan ibadah tahun ini. Dia berharap, sterilisasi Tanah Suci dari wabah Corona segera rampung sehingga Pemerintah Arab Saudi dapat memberikan kepastian kepada seluruh negara-negara Islam termasuk Indonesia.

Baca Juga

"Pemerintah perlu berbicara, bernegosiasi secara intens. Sebab, kita punya calon jamaah haji yang cukup banyak," kata Ace saat dihubungi Republika, Rabu (4/3).

Di sisi lain sambil menunggu proses sterilisasi tersebut oleh Pemerintah Arab Saudi, persiapan penyelenggaraan haji di dalam negeri pun perlu dimatangkan. Menurut dia, pemerintah perlu memberikan edukasi yang menyeluruh kepada calon jamaah haji terkait wabah corona serta penanggulangannya.

 

Tak hanya itu, dirinya juga berharap pemerintah dapat memberikan pendekatan pemahaman kepada para jamaah mengenai kesehatan. Proses screening kesehatan serta riwayat kesehatan para calon jamaah pun perlu ditelusuri.

"Misalnya ada calon jamaah haji yang baru-baru ini pernah berinteraksi dengan suspect corona, itu perlu diberikan perlakuan khusus. Bisa juga mungkin diundur berangkatnya," kata dia.

Ace menjelaskan, kesehatan calon jamaah menjadi hal krusial di tengah kondisi wabah corona seperti sekarang ini. Meski demikian, dirinya menghormati kebijakan yang dilakukan Pemerintah Arab Saudi yang menutup akses ibadah kepada jamaah luar negeri demi kepwntingan nasionalnya. 

Menteri Agama Fachrul Razi mengatakan persiapan ibadah haji 2020 tetap berjalan sebagaimana mestinya di tengah ketidakpastian global yang terancam virus corona (Covid-19).  "Persiapan haji selama ini jalan terus saja, semoga tidak ada perubahan," kata Fachrul yang ditemui wartawan di kantornya, Senin (2/3).

Lewat pernyataan itu, artinya Fachrul menyebut persiapan haji tidak ada gangguan meski Arab Saudi saat ini menghentikan sementara menerima jamaah umroh dari luar negeri. Penyelenggaraan umroh berbeda dengan haji yang akan dilaksanakan pada pertengahan tahun ini.

Bagi warga Indonesia yang gagal berangkat umroh, Fachrul mengatakan sudah berkoordinasi dengan Kementerian Luar Negeri menyoal visa jamaah. "Dari Menlu disebutkan sudah ada jaminan dari Arab Saudi akan ada perpanjangan visa tanpa tambahan biaya," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement