REPUBLIKA.CO.ID, MAKKAH -- Dalam kitab Fadhilah Haji yang ditulis oleh Maulana Muhammad Zakariyya al-Khandahlawi disebutkan, Junaid Baghdadi pergi haji seorang diri dan dia tinggal di Makkah Mukarramah selama beberapa hari. Dia mempunyai kebiasaan. Apabila malam mulai larut dan sudah sangat gelap, dia akan bertawaf. Suatu kali Junaid melihat seorang anak perempuan yang sedang bertawaf sambil melantunkan syair.
Betapa aku telah menyembunyikan kecintaanku
Namun, sekarang sudah tidak tersembunyi lagi
Sekarang, secara terang-terangan Dia telah tinggal di sisiku
Apabila kerinduanku kepada Kekasih telah menguasai diriku
Maka hatiku langsung berdetak mengingatnya
Dan apabila aku ingin dekat dengan kekasih-Ku
Maka Dia akan langsung mendekat kepadaku
Dan apabila Dia muncul maka aku langsung tenggelam di dalamnya
Dan kemudian, untuk-Nyalah aku hidup
Dan Dia memenuhi keperluanku sehingga aku merasakan kelezatan dan kesenangan
Junaid Baghdadi kemudian bertanya kepadanya, "Wahai anak perempuan, tidakkah engkau takut mengucapkan syair seperti itu di tempat yang penuh berkah ini?"
Ia berkata, "Wahai Junaid, seandainya bukan karena takut kepada Allah, tentu engkau tidak akan melihatku di sini. Aku telah meninggalkan kantuk yang enak. Engkau telah melihat bahwa ketakutan kepada Allah-lah yang telah mengusirku dari tanah kelahiranku. Kerinduan kepada-Nya telah bersamaku, yang karena Dia aku berlari-lari. Kecintaan kepada-Nyalah yang telah membuatku gundah gulana."
Setelah itu, ia bertanya, "Wahai Junaid, engkau tawaf di sekeliling Allah atau Baitullah?"
Junaid menjawab, "Di sekeliling Baitullah."
Kemudian, ia menengadahkan wajahnya ke langit dan berkata, "Subhanallah, ajaib sekali kelakuanmu. Makhluk yang ia sendiri seperti batu tawaf mengelilingi batu."
Kemudian, ia membaca tiga bait syair:
Orang-orang bertawaf di sekeliling batu mencari kedekatan dengan-Mu
Hati orang-orang itu sendiri lebih keras dari batu itu.
Mereka berjalan ke sana kemari dalam kegelisahan.
Dan mereka mengira bahwa mereka ber-taqarrub kepada-Mu.
Seandainya mereka benar dalam pengakuan cintanya
Tentu mereka akan meninggalkan sifat-sifat mereka.
Dan wujud dalam diri mereka sifat mencintai Allah
Junaid berkata, "Mendengar ucapannya itu, aku jatuh pingsan dan ketika aku sadar, gadis itu telah pergi."