REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Calon jamaah umroh yang telah mendaftar dan membayar biaya perjalanannya dipersilakan untuk melakukan penjadwalan ulang. Hal ini menyusul kebijakan Kementerian Agama (Kemenag) menutup sementara layanan pendaftaran umroh dalam Sistem Komputerisasi Pengelolaan Terpadu Umrah dan Haji Khusus (Siskopatuh).
"Jamaah tidak dipungut biaya untuk penjadwalan ulang, Insya Allah teman-teman travel kami sepakat, tidak akan memberatkan jamaah. Kita akan jadwal ulang sesuai dengan yang dibayarkan," tutur Chairman Indonesian Islamic Travel Communication Forum (IITCF) Priyadi Abadi kepada Republika.co.id, Rabu (11/3).
Priyadi menambahkan, sejauh ini tidak ada calon jamaah umroh yang meminta pembatalan sekaligus refund. Sebagian besar calon jamaah meminta penjadwalan ulang keberangkatan umroh. Begitu pula mereka yang hendak melakukan perjalanan wisata ke beberapa negara.
"Bisa dipastikan hampir 100 persen meminta jadwal ulang, bukan refund. Termasuk juga untuk tour ke Eropa, Turki, Jepang dan Korea," kata Direktur Utama Adinda Azzahra Tour and Travel itu.
Untuk yang sudah daftar dan membayar biaya umroh, kata Priyadi, jadwal keberangkatan mereka akan diatur ulang sesuai musim keberangkatannya, yakni low session atau high session. Bila calon jamaah mendaftar untuk musim low session, maka jadwalnya dialihkan ke musim yang sama pula.
"Misalnya di jadwal dia berangkat bulan ini, Maret kan low session, ketika misalnya nanti Agustus sudah dibuka lagi, dia enggak bisa pilih di Desember, karena itu high session, mahal. Jadi kita jadwal ulang sesuai harga yang dibayar, yaitu pada saat low session juga," jelasnya.
Kemenag menutup sementara layanan pendaftaran umroh dalam aplikasi Siskopatuh. Penutupan akan mulai dilakukan pada Kamis (12/3) besok. "Siskopatuh kami tutup sementara. Ini menyusul kebijakan pemerintah Arab Saudi menghentikan sementara ibadah umroh," ujar Direktur Bina Umrah dan Haji Khusus Arfi Hatim.
Arfi menjelaskan, kebijakan tersebut diambil mengingat belum ada kepastian dicabutnya kebijakan penangguhan sementara akses masuk ke Arab Saudi. "Aplikasi akan kami buka kembali setelah mendapatkan kejelasan tentang pencabutan penghentian sementara ibadah Umroh oleh Pemerintah Arab Saudi," katanya.