REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Menteri Agama Republik Indonesia Fachrul Razi mengatakan, jamaah yang saat ini berada di Arab Saudi direncanakan dipulangkan kembali ke Indonesia pada 15 Maret 2020.
"Di Arab Saudi ada beberapa jamaah. Tanggal 15 Maret ini diharapkan semua pulang ke Indonesia. Beberapa jamaah ada di sana dan kita tetap rencanakan 15 Maret semua dipulangkan," kata Fachrul Razi selepas membuka acara rapat kerja wilayah di Kantor Kanwil Kementerian Agama Provinsi Bali, Denpasar, Kamis (12/3).
Terkait dengan penutupan layanan pendaftaran umrah dalam aplikasi Sistem Komputerisasi Pengelolaan Terpadu Umrah dan Haji Khusus (Siskopatuh), ia menyarankan agar pendaftaran tidak dibuka lagi untuk meminimalisasi jumlah yang menumpuk. "Untuk penutupan aplikasi itu, ya kita sarankan jangan dibuka dulu, nanti bertumpuk terlalu banyak. Sekarang jamaah kita yang umrah di Arab Saudi ada beberapa dan kita harapkan tanggal 15 Maret ini semuanya dipulangkan," katanya.
Kasi Penyelenggara Bina Umrah dan Haji Khusus Kanwil Kementerian Agama Bali, Aminah, mengatakan, terkait umrah, di Bali pada 27 Februari pukul 21.00 WITA, salah satu maskapai penerbangan tujuan Arab Saudi telah memberangkatkan lima orang untuk bergabung ke Jakarta melanjutkan ibadah umrah.
"Kemudian, pukul 00.00 WITA, sebanyak 36 berangkat dari Bali menggunakan maskapai penerbangan lain dan transit di Dubai, tapi tidak bisa masuk ke sana, lalu kembali ke Indonesia. Jadi, gagal, tidak bisa masuk ke Arab, sedangkan yang lima orang itu lolos, tapi sudah kembali pulang ke Bali," katanya.
Terkait dengan kerugian, menurut dia, belum ada laporan yang masuk. Namun, ada keluhan dari pihak biro perjalanan tentang jadwal pemberangkatan yang tertunda. "Travel untuk umrah ada 28 kantor cabang. Nah, untuk data umrah dari bulan Januari sampai Februari, sebanyak 1.053 jamaah yang berangkat dari Bali. Jumlah itu dikurangi 36 jamaah yang batal berangkat, jadi totalnya 1.017 jamaah," katanya.