REPUBLIKA.CO.ID, ABUJA -- Komisi Haji Nasional Nigeria (NAHCON) mengeluarkan arahan kepada Dewan Kesejahteraan Peziarah dan lembaga-lembaga negara bagian untuk menangguhkan manasik haji jamaah karena pandemi covid-19.
Juru bicara NAHCON, Fatima Usara menyatakan, arahan ini perlu dianggap penting mengingat tantangan kesehatan yang ditimbulkan oleh covid-19. Selain itu virus ini memiliki potensi penularannya yang cepat, terutama dalam pertemuan besar.
Meski pernyataan itu menekankan bahwa penangguhan bersifat sementara, komisi haji mengingatkan jika hal ini berkaitan untuk melindungi para jamaah serta yang berniat untuk pergi dari keadaan berbahaya, baik di dalam maupun di luar negeri.
Dikutip di Guardian, pernyataan itu juga mengingatkan Pemerintah Federal, sejalan dengan saran dari Pusat Nasional untuk Pengendalian Penyakit (NCDC), yakni melarang semua pertemuan publik baik untuk urusan agama atau sosial.
Pemerintah juga diminta untuk lebih mendukung menjaga jarak sosial atau physical distancing sebagai strategi penahanan Covid-19. Anjuran ini disebut akan diikuti NAHCON dengan patuh.
Surat edaran tersebut ditandatangani oleh Komisaris NAHCON, Perencanaan, Penelitian, Statistik, Layanan Informasi dan Perpustakaan, Sheikh Suleiman Momoh. Di dalamnya juga memuji dewan/komisi/badan jamaah haji negara atas upaya mereka dalam memberikan pencerahan kepada para jamaah.
“Yang bertugas diarahkan untuk membimbing para jamaah Nigeria agar menjadi duta besar negara saat berada di Arab Saudi. Namun, semua langkah persiapan yang diperlukan untuk ibadah haji 2020 terus berjalan," ujar Sheikh Suleiman Momoh dalam dokumen tersebut dikutip di Guardian, Ahad (29/3).
Di Nigeria, maskapai penerbangan yang berbasis di Negara Bagian Kano, Azman Air, mengumumkan penangguhan operasi sebagai akibat dari Covid-19. Penangguhan ini berlaku mulai Jumat tengah malam, 27 Maret.
Pernyataan yang ditandatangani oleh Chief Financial Officer, Muhammad Abdulmanuf, mengindikasikan bahwa keputusan untuk menutup operasional tercapai setelah berkonsultasi dengan otoritas terkait di industri penerbangan.
Terlepas dari dampak ekonomi yang sangat besar, operator dari maskapai yang berbasis di Kano itu menjelaskan bahwa penangguhan tersebut selanjutnya akan membantu mengurangi penyebaran virus yang tidak perlu.
Operator domestik lainnya, termasuk Air Peace, Dana Air dan Arik Air telah menangguhkan bisnis mereka.
Ikuti Whatsapp Channel Republika