REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Kemurniaan madu ini juga dikatakan baik untuk penderita diabetes, serta membantu mengobati kanker. Karena itu, madu Sidr menjadi salah satu oleh-oleh favorit yang paling banyak dibawa oleh jamaah haji atau umrah di Tanah Suci, selain air zam-zam dan kurma.
“Anda bisa percaya atau tidak dengan kekuatan madu ini. Tapi fakta bahwa Nabi Muhammad SAW menggunakannya dan kakek nenek buyut saya juga meyakini ini, dan melihat efek penyembuhannya, kita tak dapat mengabaikan ini,” ujar Ayman Alnahmy, seorang manajer di perusahaan Yemeni Honey World seperti dikutip dari The National.
Selain Sidr, madu lainnya yang dikenal dari Arab Saudi adalah Alshifa. Ini adalah merek yang dikenal sebagai salah satu madu asli dari Timur Tengah.
Madu ini memiliki bahan dasar dari tanaman bunga kurma dan tanaman bidara dari Semenanjung Arab. Khasiat dari madu Alshifa di antaranya adalah membantu meningkatkan stamina tubuh, memulihkan kondisi dan daya tahan tubuh, serta menjaga kesehatan organ hati, dan menguatkan sistem pencernaan.
Terdapat salah satu kisah menarik mengenai madu Arab di Indonesia. Kisah ini datang dari presiden pertama negara, yaitu Soekarno yang disebut sempat meminum madu Arab yang dikirim oleh Faradj bin Said bin Awadh Martak, seorang saudagar Arab kelahiran Hadramaut, Yaman, yang juga dikenal karena menghibahkan rumah miliknya di Pegangsaan Timur 56, Ibu Kota DKI Jakarta kepada pemerintah.
Madu Arab yang diminum oleh Bung Karno diyakini membantunya pulih dari kelelahan sebelum memproklamasikan kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945. Dua jam sebelum pembacaan naskah proklamasi, presiden pertama negara ini dilaporkan tertidur lemas di kamarnya karena terkena gejala malaria tertiana.
Karena itulah, Sokearno menyampaikan rasa ucapan terima kasih melalui surat kepada Faradj. Ia juga menyampaikan bahwa jasanya yang membeli dan menyewakan gedung di Jakarta bagi pemerintah sangat berarga bagi kelahiran Republik Indonesia.