Jumat 03 Apr 2020 22:34 WIB

BWI Bantu Himpun Dana untuk Penanganan Covid-19 di RS Haji

Gugus Tugas Penanganan Covid 19 ini gabungan dari tim Kemenag, Baznas, BPKH, dan BWI.

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Muhammad Fakhruddin
Ilustrasi Rumah Sakit Corona
Foto: MgIT03
Ilustrasi Rumah Sakit Corona

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Wakil Ketua Badan Wakaf Indonesia (BWI) Imam Teguh Saptono menyampaikan, BWI berperan melakukan penghimpunan dana dalam rangka sinergi antara Kementerian Agama (Kemenag), Badan Amil Zakat Nasional (Baznas), Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH), dan Badan Wakaf Indonesia (BWI). Sinergi ini dikoordinir oleh Kemenag.

"Kegiatan ini yang menjadi koordinatornya adalah Kemenag. Dari sisi BWI sendiri, bentuknya berupa penghimpunan dana. (Dana yang dihimpun) BWI Rp 250 juta. Salah satu programnya yakni penyiapan Rumah Sakit dan Asrama Haji bila nanti dibutuhkan sebagai tempat isolasi dan penanganan corona," tutur dia kepada Republika.co.id, Jumat (3/4).

Imam menjelaskan, fungsi BWI dalam hal ini memang lebih kepada regulasi dan bukan sebagai nazir atau pengelola aset wakaf. Ini berbeda dengan infak dan sedekah. Untuk wakaf, aset yang diwakafkan tidak boleh langsung dihabiskan atau dikonsumsi. Tetapi harus didayagunakan terlebih dulu.

"Barulah hasil atau manfaatnya, tidak harus berupa uang, diberikan kepada mauquf alaih atau penerima manfaat. Untuk hal-hal emergency, instrumen keuangan sosial Islam yang berperan besar itu memang ZIS (zakat, infak, sedekah)," jelasnya.

Contoh peran wakaf dalam penanganan wabah Covid-19 saat ini, lanjut Imam, di antaranya pembagian beras gratis oleh Aksi Cepat Tanggap (ACT) yang berasal dari aset wakaf pertanian, RS wakaf khusus covid-19 yang akan dibangun oleh Dompet Dhuafa, dan penggunaan alat ventilator wakaf yang akan dibuat oleh Badan Wakaf Salman Bandung.

Imam menambahkan, di samping kegiatan yang dilakukan bersama Kemenag, BWI juga telah bekerjasama dengan BPKH, Kementerian Keuangan dan perbankan syariah serta mitra lainnya. Beberapa perbankan syariah sudah selesai menerbitkan wakaf link sukuk seri yang pertama sebesar Rp 50,8 miliar.

"Di mana pokoknya digunakan untuk pembiayaan proyek pemerintah dan kuponnya digunakan untuk membiayai RS Ahmad Wardi di Serang, Banten, yang dikelola oleh Dompet Dhuafa bekerja sama dengan BWI," ujar dia.

Menteri Agama Fachrul Razi meminta Gugus Tugas Pencegahan Penyebaran Covid-19 Kemenag bergerak cepat membantu penanganan wabah corona. Gugus tugas ini gabungan dari tim Kemenag, Baznas, BPKH, dan BWI. Menag mendorong untuk mengoptimalkan sinergi institusi tersebut dalam menggerakan zakat, infak, sedekah, dan wakaf untuk membantu sesama.

Gugus Tugas Pencegahan Penyebaran Covid-19 Kementerian Agama terus melakukan upaya membantu tim medis di RS Haji Jakarta dan RS UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Anggota tim Gugus Tugas yang berasal dari Baznas menyerahkan bantuan BPKH ke RS Haji Jakarta dan RS Syarif Hidayatullah. Bantuan yang diberikan berupa ethanol 96 persen dan ethanol 70 persen.

"Total ada 200 jeriken, dengan rincian untuk RS Haji Jakarta sebanyak 120 jeriken sedangkan untuk RS Syarif Hidayatullah 80 jerigen," ujar Sekretaris Baznas Jaja Jaelani.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement