REPUBLIKA.CO.ID,DUBAI - Para dokter beralih menggunakan layanan jarak jauh telemedicine untuk pemeriksaan rutin di Kerajaan Arab Saudi. Layanan jarak jauh ini dilakukan menyusul pembatasan pergerakan penduduk pada jam malam yang bertujuan memperlambat penyebaran coronavirus.
Dengan banyak pasien yang dilarang meninggalkan rumah atau mengasingkan diri untuk menghindari penyebaran coronavirus, penyedia medis menggunakan aplikasi digital, telepon, dan layanan video untuk memberikan konsultasi kepada pasien di rumah mereka sendiri.
“Apa yang membuat layanan ini unik adalah ketersediaan beberapa konsentrasi seperti obat umum, obat keluarga dan penyakit dalam,” kata dokter Arab Suadi Dr. Talal Al-Ghamedi mengatakan kepada Al Arabiya English, Selasa (7/4).
"Aspek unik lain adalah koneksi file medis pasien ke layanan ini," ujarnya menambahkan.
Seperti dilansir Saudigazzete, dokter saudi yang mempraktikkan pengobatan jarak jauh sepenuhnya mengetahui riwayat medis pasien mereka, termasuk penyakit sebelumnya dan kunjungan dokter terakhir mereka. Rumah sakit telah menerapkan metode baru ini sesuai dengan saran Organisasi Kesehatan Dunia tentang cara menangani situasi medis non-darurat. "Kami telah melampaui 1.000 pasien selama dua hari terakhir saja," kata Dr. Al-Ghamedi.
Menurut OB-GYN Dr. Nouf Al-Asmari, jika seorang pasien membutuhkan perhatian medis secara langsung, rumah sakit menyediakan layanan kunjungan rumah untuk memberikan obat-obatan atau mengumpulkan sampel yang kemudian dapat diuji di laboratorium, "Dengan cara ini kami menyelamatkan pasien dari perjalanan ke rumah sakit," tambah Dr. Al-Asmari.
Surat edaran yang baru-baru ini dikeluarkan di Kerajaan Arab Saudi yang mewajibkan perusahaan asuransi kesehatan untuk menanggung biaya konsultasi jarak jauh, salah satu dari banyak langkah yang telah diambil Arab Saudi untuk memperlambat penyebaran coronavirus.