Rabu 08 Apr 2020 21:53 WIB

Negaranya Lockdown, Mesir Tawarkan Tur Wisata Virtual

Tur virtual nyatanya juga menjadi hal penting saat pembatasan interaksi kini.

Rep: Zainur Mahsir/ Red: Muhammad Fakhruddin
Wisata di Mesir. Ilustrasi
Foto: BBC
Wisata di Mesir. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID,KAIRO -- Demi melawan pandemi Covid-19, Mesir memang memberlakukan lockdown. Namun demikian, bukan berarti warganya tak bisa melakukan “tur” ke berbagai situs arkeologi dan warisan budaya di negara tersebut.

Pasalnya, baru-baru ini pemerintah Mesir telah meluncurkan “Experience Egypt". Di mana situs web itu berfungsi untuk mendorong warga tetap di rumah dengan menyuguhkan tur virtual.

"Pesan kami kepada orang-orang adalah tinggal di rumah, stay safe, dan nikmati situs-situs indah (lewat virtual) yang membuat kita semua bangga," kata Wakil Menteri Pariwisata dan Purbakala Mesir Iman Ziad seperti dilansir Arab News, Rabu (8/4).

Menurut dia, di saat orang-orang berdiam di rumah, pihaknya menginginkan agar hal itu bisa dimanfaatkan dengan belajar budaya dan sejarah Mesir, baik melalui handphone ataupun laptop. Akses tersebut bisa dilakukan di dunia.

 

Dalam tur virtual yang dimulai sejak Jumat lalu itu, pihaknya bekerja sama dengan Pusat Penelitian Amerika di Kairo. Di mana, situs yang diutamakan adalah Makam Menna di Theban Necropolis.

"Detail yang dapat kami lihat menggunakan tur virtual ini menarik, dan akan membantu siswa di seluruh dunia yang belajar tentang Mesir dan arkeologi," kata Petra Ibrahim, penasihat arkeologi.

Petra menambahkan, kunjungan fisik memang bisa menjadi pengalaman terbaik. Namun demikian, tur virtual nyatanya juga menjadi hal penting saat pembatasan interaksi kini.

Berdasarkan informasi, tur tersebut akan menjelajahi berbagai tempat. Mulai dari madrasah hingga rumah sakit di Al-Muiz. Di mana, dua situs itu telah didirikan atas perintah Raja Zahir Abu Sa'id Barquq pada 1384 M.

Tur juga termasuk ke Biara Merah terkenal di Sohag, yang didirikan oleh St. Bishoy pada awal abad ke-4 Masehi. Namanya berasal dari batu bata merah yang membentuk sebagian besar batu.

Kementerian Pariwisata dan Purbakala Mesir juga menyatakan bahwa pihaknya secara berkala membersihkan dan mendisinfeksi situs-situs dan museum-museum arkeologi. Bahkan, saat ini pihaknya juga sedang memantau pengasapan hotel dan tempat-tempat wisata, sebagai persiapan untuk menerima pengunjung ketika pandemi berakhir.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement