REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Kementerian Agama (Kemenag) tetap menggelar bimbingan manasik (bimsik) haji di tengah pandemi Covid-19, akan tetapi bedanya program tersebut digelar secara daring bagi calon jamaah haji 1441H/2020M.
Inovasi manasik haji secara daring dilakukan Kemenag melalui Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah (Ditjen PHU), menyusul adanya Penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) guna mencegah penyebaran virus corona. Salah satu daerah yang melaksanakan bimbingan manasik secara daring ini adalah Provinsi Banten.
Kasi Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kota Serang, Deni Rusli, mengatakan bimbingan manasik haji harus tetap berjalan di tengah mewabahnya virus Covid-19.
Kebijakan pemerintah yang tidak memperbolehkan ada kerumunan massa dan menerapkan social distancing (jaga jarak) membuat cara ini harus diambil.
“Kemenag sudah menegaskan bimsik sepanjang tahun harus terus di jalankan dengan baik, penuh semangat dan tanggung jawab. Di tengah pandemi Covid-19, metode yang dilakukan adalah melalui aplikasi daring, CD/DVD, buku panduan, serta media cetak dan elektronik,” kata Deni dalam keterangan yang didapat Republika.co.id, Kamis (16/4).
Selasa (14/4) kemarin, Pengurus Wilayah Forum Komunikasi Alumni Petugas Haji Indonesia (PW FKAPHI) menggelar diksusi secara daring dengan menghadirkan narasumber Kepala Bidang Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kanwil Kemenag Banten Machdum Bachtiar.
Kegiatan ini juga dihadiri para pengurus Kasi bidang PHU Kabupaten/Kota, Petugas Haji Tahun 2020, Forum Komunikasi Kelompok Bimbingan Ibadah Haji dan Umrah (FK KBIHU) Provinsi, FK KBIHU Kabupaten/Kota, serta para pengurus FKAPHI Banten.
Diskusi yang dipandu Sekretaris Pengurus Wilayah FK APHI Banten Nida Makfiati ini, mengambil tema “Kebijakan Teknis dan Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Provinsi Banten Tahun 2020".
“Bimsik sepanjang tahun tetap berjalan dengan baik, baik di tingkat Kab/Kota maupun bimsik melalui media daring,” kata Deni yang juga Ketua Pengurus Wilayah FK APHI Banten ini.
Dengan kondisi seperti ini, pemberian bimsik harus tetap diberikan kepada Jamaah haji. Salah satunya adalah pemberian materi bimsik melalui aplikasi daring.
Menurutnya, pemberian materi bimsik daring cukup efektif karena menghidari orang untuk berkumpul dan mencegah penyebaran Covid-19 ini.
Dia berharap, kegiatan manasik terus dijalankan dengan tema dan narasumber yang variatif. Mengingat Banten merupakan kelompok provinsi yang sangat aktif menyelengarakan bimsik.
Bimsik sepanjang tahun merupakan sebuah kebutuhan dan keharusan dilaksanakan oleh FKAPHI.
Seperti diketahui, bimsik sepanjang tahun telah menjadi salah satu program prioritas dari Kementerian Agama.
“Harapannya kegiatan semacam ini akan terus dilakukan dengan berbagai tema dan narsum yang variatif. Selanjutnya petugas haji harus bahu membahu melaksanakan bimsik sepanjang tahun dengan pola daring ini,” ucapnya.
Kabid PHU Kanwil Kemenag Banten, Machdum Bachtiar, mengatakan jumlah jamaah haji yang telah melakukan pelunasan mencapai 7.564 jamaah atau 80,7 persen, dari total kuota jamaah haji Banten tahun 2020 sejumlah 9.374 jamaah haji.
“Alhamdulillah pelunasan biaya haji Banten per 13 Maret kemarin sudah mencapai 80 persen atau sudah sekitar 7.564 orang yang melunasi biaya haji. Sementara yang belum melakukan pelunasan berkisar 1.810 jamaah haji,” ujar Machdum.