REPUBLIKA.CO.ID, JEDDAH – Jumlah kasus virus corona di Arab Saudi telah melampaui 10 ribu korban pada Senin (20/4). Saudi mencatat 1.122 kasus baru Covid-19 dalam 24 jam terakhir, terhitung sejak Ahad (19/4). Dengan demikian saat ini Saudi memiliki 10.484 kasus.
Menteri Kesehatan Saudi, Dr Tawfiq Al Rabiah, mengatakan lonjakan korban terinfeksi Covid-19 ini menurutnya, telah diperingatkan sejak dua pekan lalu dari hasil pengujian aktif.
“Daripada menunggu seseorang memberi tahu kami, bahwa mereka mencurigai seseorang yang mungkin terinfeksi dan memasukkannya untuk karantina, kami secara aktif masuk ke daerah berisiko tinggi tersebut dan langsung melakukan tes untuk mengidentifikasi kasus lebih awal,” katanya dilansir dari Arabnews, Selasa (21/4).
Juru bicara Kementerian Kesehatan, Dr Mohammed Al Abd Al Aly, mengatakan melalui konferensi pers bahwa sebanyak 1.122 kasus baru dilaporkan di seluruh Kerajaan pada Senin (20/4).
Menurutnya dari total kasus baru, 874 terdeteksi sebagai hasil dari pengujian aktif yang dilakukan di distrik padat dan daerah berisiko tinggi. "Ini membuat 80 persen dari kasus yang baru direkam di Kerajaan," kata Al Aly.
Menurut Al Aly, dari total kasus baru Covid-19 pada Senin ini, korban perempuan sebanyak 23 persen. Sedangkan mengenai usia, mereka yang ternfeksi dilaporkan di terdiri dari semua umur, mulai dari 20 tahun hingga 96 tahun.
Hingga saat ini, jumlah total kasus Covid-19 di Kerajaan telah mencapai 10.484. Sebanyak 8.891 kasus sedang dalam perawatan dan 88 di antaranya dalam kondisi kritis.
Al Aly mengatakan bahwa 92 pasien telah pulih dari penyakit ini, mengambil jumlah total yang pulih menjadi 1.490. Sementara enam kematian baru telah dilaporkan, sehingga jumlah angka kematian meningkat menjadi 103 orang.
Orang terakhir yang mati adalah lima orang warga yang tinggal di Makkah dan satu di Jeddah, berusia antara 23 dan 70, dan kebanyakan dari mereka menderita kondisi kesehatan kronis.
Lonjakan kasus yang seolah tiada henti ini, semakin membuat Menteri Kesehatan, Al Rabiah mendesak warga dan penduduk untuk mematuhi aturan kerajaan untuk membantu menahan penyebaran virus corona.
"Kita terbiasa berpartisipasi aktif dalam pertemuan sosial dan mengunjungi keluarga selama Ramadhan, tetapi tahun ini akan berbeda. Kita harus mematuhi langkah-langkah kehati-hatian dan mempraktikkan jarak sosial untuk mengendalikan virus,” ujarnya.
Mufti Besar Arab Saudi, Syekh Abdul Aziz bin Abdullah Al Sheikh pada Jumat juga menyarankan orang untuk melakukan sholat Tarawih berjamaah dan sholat Idul Fitri di rumah sebagai tindakan pencegahan untuk membantu pihak berwenang memerangi pandemi.