Rabu 22 Apr 2020 22:27 WIB

Saudi Aktif Lakukan Pengujian Massal Covid-19

Sebagian besar kasus positif tidak menunjukkan gejala.

Rep: Mabruroh/ Red: Muhammad Fakhruddin
Saudi Aktif Lakukan Pengujian Massal Covid-19 (Ilustrasi)
Foto: Pusat Data Republika
Saudi Aktif Lakukan Pengujian Massal Covid-19 (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,RIYADH -- Arab Saudi melakukan pengujian massal tes Covid-19 di daerah-daerah yang dicurigai. Tujuannya adalah untuk mendeteksi dini dan menyaring orang secara massal sebagai tindakan pencegahan.

Sebanyak 150 tim di lapangan dikerahkan untuk melakukan tes Covid-19 di daerah-daerah, rumah-rumah dan bangunan tempat tinggal dengan kasus-kasus yang dicurigai.

Menteri Kesehatan Arab Saudi, Tawfiq Al-Rabiah mengatakan bahwa kementerian telah memperhatikan peningkatan jumlah orang yang terinfeksi Covid-19 selama tiga hari terakhir karena skrining aktif di daerah yang ramai tersebut.

Fadwa Al-Ofi, seorang konsultan penyakit menular, mengatakan: "Dengan mendeteksi kasus-kasus ini, kita dapat mengisolasi mereka dan mencegah penyebaran infeksi ke masyarakat lain," ujarnya dilansir dari Arabnews, Rabu (22/4).

Menurutnya, sebagian besar kasus positif tidak menunjukkan gejala atau hanya menunjukkan gejala ringan. Karena itu perlu dilakukan skrining target di daerah beresiko tinggi.

“Skrining target dilakukan di daerah berisiko tinggi yang memiliki banyak kasus, dan daerah ramai,” katanya, menyebutkan bahwa pada hari Minggu, 82 persen kasus telah diidentifikasi melalui skrining aktif.

Menurut Juru bicara kementerian tersebut, Dr. Mohammed Al-Abd Al-Aly, pengujian telah terbukti efektif dalam membatasi penyebaran Covid-19. Dia juga mencatat bahwa durasi survei pengujian di lingkungan yang ditargetkan berkisar dari hari ke minggu sesuai dengan kepadatan populasi, jumlah unit rumah, interaksi perumahan, dan jumlah kasus yang ditemukan.

Lebih dari 200.000 tes telah dilakukan di laboratorium Kementerian Kesehatan dan lembaga terkemuka lainnya di seluruh Kerajaan. Serta lebih dari 500.000 evaluasi medis lapangan telah dilakukan sebagai bagian dari penyaringan aktif, di mana tim melakukan tes dan evaluasi tertentu untuk mengidentifikasi kasus yang diduga.

Dia menekankan bahwa semua laboratorium yang terlibat dalam melakukan tes diakreditasi oleh Pusat Nasional untuk Pencegahan dan Pengendalian Penyakit. "Mereka memiliki tim yang berisi tujuh orang, dan saya beruntung bergabung dengan mereka," Dr. Sharif Hala, seorang ilmuwan yang telah menemani kelompok pengontrol infeksi dari Kementerian Kesehatan.

Tim yang dikirim dari Kementerian Kesehatan ini juga multibahasa, sehingga mampu untuk berkomunikasi sepenuhnya dengan orang-orang yang sedang dites. Namun, ada beberapa kasus di mana pasien menolak untuk dites.

"Ketika seorang pasien menolak untuk memberikan sampel mereka, mereka menjelaskan dengan sangat tenang alasannya. Tetapi sebagian besar orang tidak menolak," kata dia.

Sampel dikumpulkan dan kemudian ditempatkan di dalam tas dengan dua penutupan berbeda yang kemudian diamankan dengan hati-hati di dalam kotak. Mereka juga menghitung semuanya dengan sangat sistematis. 

Hala menekankan pentingnya swabbing aktif. Dengan Swabbing aktif, kata dia juga dapat menghentikan penyebaran virus lebih dini.

"Rumah sakit tidak penuh sama sekali. Saya telah melihatnya, masih banyak kamar untuk orang-orang (terinfeksi). Lingkungan dan kota tertentu sedang ditutup atau dikunci karena mereka (kementerian) menemukan bahwa transmisi datang dari sana. Dan di sinilah kita datang dan membantu dan meneliti," ujar Hala.

“Swabbing aktif membantu menemukan lebih banyak kasus sedini mungkin, mengisolasinya dan memberi mereka perawatan dan dukungan yang tepat untuk menghentikan lingkaran setan yang menginfeksi orang lain," kata Afrah Al-Somali, seorang konsultan penyakit menular di Kompleks Medis Raja Abdullah di Jeddah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement