Ahad 26 Apr 2020 21:14 WIB

142 Pasien Covid-19 di Saudi Pulih dalam 24 Jam Terakhir

Arab Saudi Mencatat 1.223 Kasus Corona Baru dan 3 Kematian

142 Pasien Covid-19 di Saudi Pulih dalam 24 Jam Terakhir. Foto ilustrasi virus corona masuk Indonesia
Foto: MgIT03
142 Pasien Covid-19 di Saudi Pulih dalam 24 Jam Terakhir. Foto ilustrasi virus corona masuk Indonesia

REPUBLIKA.CO.ID,RIYADH -- Arab Saudi mencatat 1.223 infeksi coronavirus baru dalam 24 jam terakhir. Sehingga jumlah total kasus sekarang mencapai 17.522 kasus.

Juru bicara kementerian kesehatan pada Ahad (26/4) juga mencatat tiga kematian baru setelah seorang warga negara Saudi dan dua warga non-Saudi meninggal dunia selama periode itu. Sehingga menambah jumlah korban tewas menjadi 139 orang. Usia korban meninggal berkisar antara 39 dan 72 tahun.

Saudi Press Agency (SPA) mengutip juru bicara kementerian itu Dr Muhammad Al-Abdel Ali melaporkan sebanyak 142 orang telah pulih dalam 24 jam terakhir. Sehingga meningkatkan jumlah total pemulihan menjadi 2.357.

Juru bicara juga Kerajaan akan terus melihat peningkatan dalam kasus-kasus karena tim medis melanjutkan upaya pengujian mereka. Dia juga mengatakan pengujian lapangan telah mengarah pada penemuan kelompok infeksi di seluruh negeri.

Kasus corona seperti yang dilansir Saudigazette menyebutkan Kota Makkah dengan 272 kasus terus berada di daftar teratas, diikuti oleh 267 kasus di Riyadh, 217 di Madinah, 117 di Jeddah dan 113 di Basih. Ada 54 infeksi di Unaizah, 51 di Dammam, 20 di Buraidah, 19 di Jubail, masing-masing 17 di Hufof dan Baqiq, 14 di Al-Aridhah, 10 masing-masing di Taif dan Abu Arish. Tiga kasus masing-masing ditemukan di Khula, Tabuk, Al-Zulaifi dan Sajir. Ada dua kasus masing-masing di Qatif, Hafr Al-Batin, Qurayyat dan Wadi Al-Dwasir, masing-masing di Al-Majaridah, Khamis Mushayt, Al-Khobar, Jazan dan Arar.

Meskipun Arab Saudi telah melonggarkan beberapa pembatasan dan jam malam dengan dimulainya bulan suci Muslim Ramadhan, pihak berwenang terus mendesak orang-orang untuk hanya keluar saat diperlukan, dan untuk mengenakan masker, menjaga jarak fisik dan untuk menghindari keramaian saat di depan umum .

Juru bicara itu mengatakan pihak berwenang terus memantau dan mengevaluasi tindakan pencegahan dan akan menyesuaikan sesuai dalam hal meningkatkan atau mengurangi pembatasan. Dia mengatakan keputusan untuk mencabut pembatasan jam malam diambil sebagian setelah meninjau semua tindakan kesehatan dan lainnya. Sebagian besar wilayah yang terkena virus juga menyebar sebagai pertimbangan.

Juru bicara itu mendesak semua orang untuk menjaga tingkat komitmen ini, dengan mengatakan "tahap yang akan datang adalah penting, dan virus masih ada."

Juru bicara Kementerian Dalam Negeri Kolonel Talal Al-Shalhoub mengkonfirmasi bahwa perjalanan antarkota, semua penerbangan domestik dan internasional dan kehadiran di tempat kerja masih ditangguhkan hingga pemberitahuan lebih lanjut.

Al-Shalhoub mengatakan pertemuan sosial yang melibatkan lebih dari lima orang masih dilarang. "Kembali ke kehidupan normal membutuhkan komitmen penuh dari semua orang," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement