REPUBLIKA.CO.ID,TULUNGAGUNG -- Dua aparatur sipil negara (ASN) di lingkungan Kantor Kementerian Agama Kabupaten Tulungagung yang terkonfirmasi positif Covid-19 dari klaster pelatihan haji di Sukolilo Surabaya, langsung dikarantina di Rusunawa IAIN Tulungagung dan Puskesmas Bangunjaya, Pakel.
"Langsung dilakukan karantina begitu hasil swab dari Balitbangkes, Kemenkes keluar, meski keduanya secara klinis sudah dinyatakan sembuh," kata Sekretaris Posko Penanggulangan Covid-19 Tulungagung Didik Eka dalam siaran persnya yang diterima awak media, Ahad (26/4).
Ia mengonfirmasi bahwa dua ASN Kemenag Tulungagung itu sebagai penambahan kasus baru di Tulungagung, sehingga total kasus yang teridentifikasi positif berjumlah 18 orang. Dari jumlah itu, lima di antaranya telah dinyatakan sembuh setelah dua kali swab terakhir hasil pemeriksaan di Balitbangkes, Kemenkes menyatakan negatif corona.
Dua ASN yang menjadi kasus baru itu diidentifikasi sebagai pasien 17 dan 18 Tulungagung dengan inisial KM (49) dan TM (53), asal Kecamatan Pakel, Tulungagung. Hasil penelusuran yang telah dilakukan tim epidemologi Dinkes Tulungagung, keduanya tertular usai mengikuti pelatihan haji di Surabaya pada pertengahan Maret 2020. Awalnya, kedua pasien berstatus PDP (Pasien Dalam Pengawasan) dan sempat dirawat di RSUD dr. Iskak Tulungagung.
Keduanya secara klinis sudah dinyatakan sembuh dan boleh pulang untuk menjalani isolasi mandiri. Namun, dengan peningkatan status ini, KM dan TM diwajibkan menjalani karantina hingga swab lanjutan keluar dengan hasil negatif.
Dengan demikian, dari klaster petugas pelatihan haji, dari 11 petugas haji asal Tulungagung yang mengikuti pelatihan di Surabaya, empat di antaranya positif Covid-19. Untuk KM dikarantina di Rusunawa IAIN Tulungagung, sementara TM dikarantina di Puskesmas Bangunjaya, Pakel.
Satgas Penanggulangan Covid-19 Tulungagung masih akan melakukan pelacakan orang yang pernah kontak dengan kedua pasien tersebut. Pelacakan dilakukan dengan target utama memutus rantai penularan virus corona baru ke warga lain.
TM sempat dirawat di RSUD dr. Iskak pada 12 April lalu dan keluar pada 16 April. "Kami masih tracing (melacak) dari mana beliau (TM) tertular," kata Didik.