REPUBLIKA.CO.ID -- Ada setitik kabar gembira dari Makkah. Pimpinan Umum Urusan Masjidil Haram dan Masjid Nabawi, Syaikh Abdurrahman As-Sudais menyatakan penangan pandemi virus asal Wuhan, China, atau Covid 19, yang dilakukannya mencapai hasil signifikan. Meski begitu berbagai peralatan pemantauan misalnya kamera pemantau suhu tubuh akan tetap di pasang.
Kabar ini dibenarkan, penguasaha travel haji dan umrah, Muharom Ahmad, yang kini tengah berada di Makkah.''Syekh Sudais memang menyatakan hal yang positip. Tapi belum belum mengucapkan dengan pasti kapan Masjidil Haram bisa dibuka lagi secara leluasa bagi umum untuk melakukan tawaf dan sa'i. Dia belum menyatakan hal yang pasti,'' kata Muharom Ahmad, di Makkah ketika dihubungi Republika.co.id (29/4).
Suasana Makkah sendiri masih dalam situasi pembatasan. Namun, dalam dua hari terakhir tidak seketat sebelumnya. Kini agak diperlonggar. Tempat cuci pakain atau 'loundry' kini boleh dibuka.'' Hanya diperlonggar sedikit. Jam malam masih ada."
Berikut pernyataan dari Syekh Sudais tentang situasi yang membaik di Masjidl Haram. Pernyataan ini kami kutip dari laman Saudinesia yang menurut Muharom Ahmad dimiliki oleh kelompok orang Indonesia yang melakukan bisnis dan kerja di Arab Saudi.