REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Konsul Haji Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Jeddah, Endang Jumali, membantah bahwa Masjidil Haram dan Masjid Nabawi akan dibuka kembali pada Jumat (1/5) besok. Hingga saat ini, Kamis (30/4), pihaknya belum menerima informasi resmi dari otoritas Saudi.
"Iya (belum ada informasi resmi). Dan sampai saat ini memang belum dibuka untuk umum, hanya untuk internal petugas masjid," kata Endang kepada Republika, Kamis (30/4).
Sebelumnya sempat beredar informasi bahwa Masjdil Haram dan Masjid Nabawi akan dibuka pada tanggal 8 Ramadhan atau 1 Mei. Informasi itu menggunakan kop Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi.
Menurut Endang, informasi seperti itu belum ada dikeluarkan oleh otoritas Saudi. Pernyataan soal dua masjid suci akan segera dibuka memang telah disampaikan oleh Kepala Presidensi Umum Dua Masjid Suci Syekh Abdul Rahman Al-Sudais Imas Sudais, tapi tanpa menyebutkan tanggalnya.
"Setahu saya pernyataan Imam Sudais tidak menyebutkan tanggal, hanya menyebutkan akan segera dibuka untuk umum/publik. Namun waktunya belum ditentukan," ujar Endang.
Dua masjid paling suci bagi umat Islam itu ditutup sejak akhir Februari lalu demi mencegah penyebaran virus corona Covid-19. Penutupannya juga disertai penghentian sementara ibadah umrah.
Meski sudah ada rencananya membuka dua masjid suci, tapi kasus Covid-19 di Arab Saudi sebenarnya masih tinggi. Endang mengatakan, tiap harinya masih terjadi tren peningkatan jumlah kasus. "Dan Saudi terhitung dengan kasus terbanyak di antara negara Teluk," ucapnya.
Berdasarkan data Worldometers, di Arab Saudi terdapat 21.402 kasus positif Covid-19 dan 157 di antaranya meninggal dunia. Adapun total kasus seluruh dunia telah melebihi 3 juta dan menewaskan 200 ribu orang lebih.