Senin 04 May 2020 03:45 WIB

Awas Joki Hajar Aswad!

Jangan sampai demi mencium Hajar Aswad melakukan hal yang haram.

Awas Joki Hajar Aswad!. Penjaga Hajar al-Aswad
Foto: alarabiya.net
Awas Joki Hajar Aswad!. Penjaga Hajar al-Aswad

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sulitnya mencium Hajar Aswad dimanfaatkan orang untuk menjadi joki. Para joki Hajar Aswad itu umumnya dari Indonesia. Dan yang memakai jasanya pun umumnya juga orang Indonesia. 

Mereka sudah mengincar mangsanya ketika jamaah baru turun ke pelataran Ka'bah. Biasanya para joki ini terdiri dari beberapa orang. Bayarannya di atas 30 riyal, tergantung negoisasi.

Baca Juga

Tapi sebaiknya jamaah tidak menggunakan joki, terutama ibu-ibu. Dalam praktiknya untuk melindungi jamaah agar bisa mencium Hajar Aswad ibu-ibu bergelantungan berpegangan dan dipeluk oleh joki. Mencium Hajar Aswad adalah sunnah, tapi dipeluk oleh laki-laki yang bukan muhrim adalah haram. Jangan sampai melaksanakan sesuatu yang sunnah, tapi justru berbuat haram.

Bila berhasil mencium Hajar Aswad usahakan tak usah lama-lama. Ingat, ratusan jamah lain menunggu kesempatan yang sama. Jangan pula meminta sesuatu, karena sesungguhnya Hajar Aswad itu hanyalah batu.

Ketika mencium Hajar Aswad, tangan kiri dan kanan menahan kepala dengan bertopang pada sisi kiri dan kanan Hajar Aswad. Tangan harus kuat menahan karena kemungkinan jamaah yang di belakang mendorong-dorong kepala Anda. Jika tak kuat menahan, bisa-bisa kepala membentur Hajar Aswad.

Sering jamaah menduga pada dini hari pelataran Ka'bah sepi sehingga gampang menjangkau Hajar Aswad. Yang terjadi bisa jadi ratusan ribu orang berpikir seperti itu, sehingga justru bisa kadang pada dini hari Ka'bah sangat padat.

Usai sholat zhuhur biasanya pelataran Ka'bah relatif agar longgar . Hal itu karena usai sholat banyak jamaah yang pulang untuk makan. Namun, justru udara di Mekkah paling panas. Jadi tantangannya selain berdesakan juga menghadapi sinar matahari yang terik.

Jamaah haji yang pulang ke Tanah Air agak belakangan biasanya punya kesempatan lebih besar untuk mencium Hajar Aswad. Saat jamaah haji mulai meminggalkan Mekkah, Ka'bah berangsur-angsur berkurang kepadatannya. Namun, orang yang tawaf tetap saja ada selama 24 jam sepanjang tahun.

Sekali lagi, mencium Hajar Aswad itu tak termasuk rukun haji. Karena itu lakukan jika keadaan memungkinkan, tidak memaksakan diri, dan tidak menyakiti sesama jamaah.

Baca juga: Tips Aman Mencium Hajar Aswad

sumber : Arsip Republika
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement